Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Asmat Kirim Kontingen ke Pesparani Katolik Nasional Pertama di Ambon

Kompas.com - 19/10/2018, 12:57 WIB
Kontributor Kompas TV Timika, Irsul Panca Aditra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TIMIKA, KOMPAS.com - Bupati Asmat Elisa Kambu melepas kontingen Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik Nasional pertama yang akan berlangsung di Kota Ambon, Maluku, pada 27 Oktober hingga 2 November 2018, Jumat (19/10/2018).

Ada 54 orang yang dikirim Kabupaten Asmat. Mereka terdiri 35 peserta paduan suara dan 19 official.

Kontingen Asmat sendiri dipercayakan Provinsi Papua untuk membawakan Paduan Suara Dewasa Campuran (PSDC).

Bupati Asmat Elisa Kambu pun meminta para peserta ini untuk membuktikan dengan berkomitmen agar bisa menampilkan yang terbaik.

Baca juga: Saksikan Marching Band Madrasah di Karnaval Budaya Paduan Suara Katolik, Gubernur NTT Menangis

Tak hanya itu, dia pun berpesan kepada peserta agar menjadikan Pesparani sebagai ibadah ekaristi. Olehnya itu, tetap menjaga hati dan kerukunan, kekompakan, kebersamaan diantara sesama.

“Jadikan kesempatan ini sebagai kehadiran kalian untuk Tuhan dan menyatakan kasihnya untuk anda sekalian, dan jadikan diri anda agar berkat bagi orang lain,” kata Elisa.

“Sedangkan talenta yang sudah kalian miliki sebagai duta Asmat agar harumkan nama Kabupaten Asmat, Gereja Katolik Asmat, Gereja Katolik Papua serta Provinsi Papua,” tambah dia.

Tingkatkan solidaritas

Wakil ketua kontingen Asmat Wilhelmus Kolyaan mengatakan, Pesparani Katolik Pertama yang diselenggarakan di Provinsi Maluku untuk meningkatkan solidaritas sesama umat Katolik melalui seni budaya guna memperteguh iman dan ketakwaan.

"Jadi Pesparani ini untuk meningkatkan solidaritas sesama umat Katolik melalui seni budaya guna memperteguh iman dan ketakwaan sebagai seorang yang 100 persen Katolik dan 100 persen Pancasila," pungkas dia.

Sementara itu, Pesparani Katolik Pertama yang digelar di Kota Ambon nanti merupakan suatu aktivitas seni budaya dan kegiatan kerohanian umat Katolik dalam bentuk pagelaran, lomba musik, dan nyanyian liturgi.

Dngan tujuan mengembangkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalam terhadap ibadah dan liturgi gerejani serta mendorong pengembangan seni budaya bernafaskan iman Katolik sebagai salah satu wujud kekayaan multikulturalisme bangsa Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com