KOMPAS.com - Saat mengunjungi Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) di Lamongan, Ma'ruf Amin memberikan sejumlah "klarifikasi".
Salah satunya tentang masalah yang dianggap terlalu tua untuk menjadi calon wakil presiden.
Kiai Ma'ruf Amin pun mengatakan, dirinya masih lebih muda dari Mahathir Muhammad, Perdana Menteri Malaysia.
Berikut ini pernyataan dari Ma'ruf Amin selama di Lamongan, Jawa Timur.
Calon wakil presiden ( cawapres) nomor urut 01, KH Ma’ruf Amin, menanggapi pertanyaan terkait usia dan kesediannya menjadi cawapres mendampinri Jokowi saat berada di acara seminar di Unisad, Lamongan.
“Tadi disinggung, kiai Ma’ruf ini cawapres tua, saya bilang, siapa yang bilang saya muda? Semua orang juga sudah tahu jika saya sudah tua, tapi Pak Jokowi suka memilih saya, berarti Pak Jokowi suka orang tua,” ujar Ma’ruf di hadapan para undangan, Kamis (18/10/2018).
Ma'ruf pun mengaku, meskipun usianya tak lagi muda, namun dirinya akan berusaha untuk membantu Jokowi menyejahterakan bangsa Indonesia.
Baca Juga: Respons Ma'ruf Amin Saat Ditanya, "Kiai Sudah Tua, Kenapa Masih Maju Cawapres?
Ma’ruf juga sempat membandingkan perbedaan usia dirinya dengan Mahathir Mohamad, saat menanggapi pertanyaan tentang usianya yang dianggap terlalu tua untuk terjun ke dunia politik, khususnya menjadi cawapres.
“Tapi ada juga yang bilang, bahwa saya ini belum terlalu tua, jika dibanding Mahathir Mohamad. Waktu saya ke Kuala Lumpur, saya sempat berdiri di samping Pak Mahathir, saya sempat bilang benar saya ini belum begitu tua. Kalau Pak Mahathir sudah 93 (tahun), saya masih 57, tapi 57 terbalik ya (75),” kata Ma'ruf.
Baca Juga: Ma’ruf Amin: Saya Ini Belum Begitu Tua Jika Dibanding Mahathir Mohamad
Ma'ruf juga menjelaskan alasannya bersedia menjadi cawapres Jokowi.
“Kiai sudah tua kok mau-maunya jadi wakil presiden? Saya bilang, saya terinspirasi cerita dalam Qira’atul Rasyidah bahwa ada orang tua yang menanam pohon. Ketika orang tua ini ditanya kenapa kok menanam pohon? Sebab tidak mungkin akan mengenyam hasilnya, pasti mati dulu sebelum pohon itu berbuah. Kata orang tua itu, saya menanam pohon ini hasilnya bukan untuk saya, tapi untuk generasi sesudah saya,” kata Ma’ruf.
Untuk itu, dirinya bertekad membantu Jokowi untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia.