Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Muda dari Mahathir hingga Kisah Qira’atul Rasyidah, 4 Fakta Kunjungan Ma'ruf Amin di Lamongan

Kompas.com - 19/10/2018, 09:32 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

“Karena itu, saya pun begitu. Walaupun saya sudah tua, saya akan membantu Pak Jokowi membuat bangsa ini agar lebih sejahtera, lebih maju. Bukan untuk diri saya, bahkan bukan untuk Pak Jokowi, tapi untuk generasi Indonesia yang akan datang,” pungkasnya.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Siap Bertemu Pendukung Ahok

4. Penjelasan Ma'ruf Amin terkait defisit di BPJS Kesehatan

Selain menjelaskan tentang usia dan alasan menjadi cawapres, Kiai Ma'ruf juga menyinggung permasalahan yang membelit BPJS.

Menurut Ma'ruf, sekitar sebulan lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan pemerintah memberikan suntikan kepada BPJS Kesehatan Rp 4,9 triliun, untuk membayar utang kepada sejumlah rumah sakit mitra.

“Kenapa pemerintah masih harus tekor, rumah sakit sampai belum dibayar, saya kira itu hanya masalah manajemen saja,” ujar Ma’ruf saat menghadiri acara seminar di Universitas Islam Darul Ulum (Unisda), Lamongan, Kamis (18/10/2018).

“Jika saya terpilih sebagai wakil presiden, saya ingin mematangkan dan memantapkan lagi supaya dirasakan lebih oleh masyarakat,” jelasnya.

Baca Juga: Ma’ruf Amin Sebut Defisit BPJS karena Kesalahan Manajemen

5. Konsep "saling membantu" di BPJS Kesehatan dari Ma'ruf

Kementerian Dalam Negeri saat memberikan data kependudukan kepada BPJS Kesehatan di Kantor Pusat BPJS Kesehatan, Jakarta, Rabu (10/10/2018).-KOMPAS.com/AKHDI MARTIN PRATAMA Kementerian Dalam Negeri saat memberikan data kependudukan kepada BPJS Kesehatan di Kantor Pusat BPJS Kesehatan, Jakarta, Rabu (10/10/2018).

Ma'ruf secara jelas mengatakan, selain pembenahan manajemsn BPKS, pemahaman tentang jaminan kesehatan juga perlu disosialisasikan.

“Saya mendorong adanya JKN ini dengan berbasis saling membantu. Kalau pemerintah mampu, kalau belum mampu maka pemerintah dan masyarakat harus saling membantu. Karena itu, kita harap masyarakat harus ikut turut serta, karena kalau masyarakat ikut JKN ini untuk dirinya sendiri kalau dia sakit. Kalau tidak, ya untuk membantu orang lain yang sakit,” katanya saat menghadiri seminar tentang JKN di Unisda, Lamongan, Kamis (18/10/2018).

“Prinsip inilah yang ingin kita galakkan, terutama orang kaya itu untuk membantu dan memberikan sumbangan dalam rangka saling membantu untuk masyarakat dan negara,” katanya.

Baca Juga: Dukung Jokowi-Ma'ruf, "Teman Ahok" Bertransformasi Jadi "Sejuta Teman"

Sumber: KOMPAS.com (Hamzah Arfah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com