KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat, mengatakan, dirinya tidak akan terlena saat dipuji oleh orang.
Menurut Viktor, pujian yang didapatnya, tentu akan membuat dia akan tertidur lama dan terjatuh selamanya.
"Karena itu, jika saya lihat orang memuji saya, maka saya akan hati hati,"ucap Viktor, saat memberikan sambutan pada kegiatan Sekolah Perdamaian dengan agenda Mengunjungi Situs Agama Lokal dan Mondial di Aula Universitas Kristen Artha Wacana Kupang (UKAW), Kupang, Kamis (18/10/2018), kemarin.
Viktor mengatakan, dirinya justru senang dikritik, karena baginya setiap kritik yang ditujukan baginya, dianggap sebagai obat yang mujarab.
Baca juga: Gubernur NTT: Saya Tidak Tertarik NTT Disebut Bali Baru
"Kalau menyembuhkan penyakit itu menggunakan pil yang pahit kan,"ucapnya.
Tetapi lanjut mantan Ketua Fraksi Ketua Nasdem DPR RI itu, kritikan yang diberikan, haruslah bersifat membangun.
"Saya bingung kalau sesama kita saling mengkritisi lalu kita ribut. Kritikan yang diberikan dari sahabat atau teman, selama kritik itu membangun, tentu akan menjadi obat,"tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Viktor pun menyampaikan bahwa perdamaian hanya bisa terwujud kalau setiap orang mampu memerangi diri sendiri. Mengatasi egoisme dan menerima perbedaan.
"Saya tertarik dengan ungkapan Latin, _Ci Vis Pacem Para Bellum_. Artinya kalau mau damai, siaplah untuk berperang. Dalam konteks membangun perdamain berarti mampu memerangi diri,"jelasnya
Baca juga: Turun dari Jet Milik Gubernur NTT, Gubernur Sultra Disambut Shalawatan
Menurut Viktor, perang terhadap diri berarti berhenti mencintai diri sendiri secara luar biasa serta mulailah mencintai orang lain dan Tuhan yang diimani. Hanya dengan ini, perdamaian akan terwujud.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.