Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur NTT: Saya Tidak Tertarik NTT Disebut Bali Baru

Kompas.com - 10/10/2018, 16:00 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat tidak sependapat dengan pemerintah pusat yang menyebut, destinasi wisata di NTT sebagai Bali baru di Indonesia.

Menurut Viktor, NTT jauh berbeda dengan Bali, karena memiliki keindahan alam dan budaya yang banyak.

"Saya tidak tertarik pemerintah pusat menjadikan NTT sebagai Bali baru. Saya marah betul soal itu, karena NTT jelas berbeda," tegas Viktor dalam dialog program-program strategis pembangunan NTT bersama DPRD NTT di Hotel Aston Kupang, Rabu (10/10/2018).

Viktor menyebut, Bali hanya satu dan homogen. Sedangkan NTT, memiliki budaya, bahasa, suku, dan corak berbeda-beda.

Baca juga: Pemerintah Butuh Dana Rp 280 Triliun untuk Kembangkan 10 Bali Baru

"Kami NTT dengan gaya dan eksotik alam dan budaya yang berbeda," ucapnya.

Viktor mengatakan, program utama dia dan Wakil Gubernur Josef Nae Soi untuk NTT, menjadikan pariwisata sebagai penggerak utama ekonomi NTT.

Bicara tentang pariwisata, lanjut Viktor, tentu akan memiliki keterkaitan dengan banyak sektor, sehingga perlu saling mendukung. Apalagi, sambung Viktor, pariwisata saat ini menjadi kekuatan ekonomi dunia.

"Untuk mendukung pariwisata, maka semua sektor akan saling mengisi. Rantai pasok dari pariwisata yakni pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan," imbuhnya.

Viktor pun yakin, pariwisata di NTT akan tumbuh hebat dan maju. Untuk itu, pihaknya kini sedang berusaha menatanya dengan baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com