Dalam kesempatan tersebut, Enggartiasto mengatakan jumlah pengusaha di Indonesia masih rendah.
Menurut dia, rendahnya entrepreneurship di Indonesia dikarenakan sistem pendidikan di Indonesia yang kurang mendorong anak didik untuk berkembang menjadi seorang wirausahawan.
Bahkan, hingga kini status sebagai pegawai negeri sipil masih dipandang sebagai profesi yang sangat prestisius.
"Kita bisa melihat betapa lulusan sarjana masih berbondong–bondong melamar menjadi PNS dibandingkan memanfaatkan dan menerapkan pengetahuan yang diperolehnya di bangku sekolah dan pendidikan tinggi, untuk mulai menciptakan lapangan pekerjaan, minimal untuk dirinya sendiri. Padahal, kiprah para pengusaha sejak zaman perjuangan kemerdekaan hingga kini, dalam membangun bangsa dan negara Indonesia juga tidak bisa dipandang sebelah mata," ungkapnya.
Enggartiasto menambahkan, hal ini tentu harus diperhatikan karena sesungguhnya Indonesia memiliki potensi besar, baik dari sudut demografi maupun kekayaan alam, untuk mengembangkan diri menjadi suatu entrepreneurship community.
"Saya berkeyakinan, iklim investasi yang semakin kondusif dan anak–anak muda bangsa yang sudah mulai semakin sadar bagaimana bersikap sebagai entrepreneur, dapat mengantarkan bangsa Indonesia untuk lebih sejahtera," tandasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.