SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, bergerak cepat melakukan langkah antisipasi mengenai potensi gempa bumi di Kota Pahlawan.
Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen) Kementerian PUPR telah merilis peta sumber dan bahaya gempa di Indonesia pada Oktober 2017.
Di mana terdapat dua sesar aktif di Surabaya dan Waru. Patahan Surabaya meliputi kawasan Keputih hingga Cerme, Gresik.
Sedangkan patahan Waru lebih penjang, yakni melewati Rungkut, Sidoarjo, Mojokerto, Jombang, Nganjuk, Saradan, bahkan sampai Cepu, Jawa Tengah.
Baca juga: Pencarian Korban Berakhir Hari Ini, Masa Tanggap Darurat di Sulteng Diperpanjang 14 Hari
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, pihaknya mendapat tugas mitigasi bencana dan edukasi kepada masyarakat langkah yang perlu dilakukan apabila terjadi bencana.
"Yang kami lakukan pertama, kami turun di 300 lebih SMP dan 700 SD negeri dan swasta untuk melakukan mitigasi dan simulasi terkait dengan bencana gempa," ucap Eddy kepada Kompas.com, Senin (15/10/2018).
Sebenarnya, sambung dia, gempa bumi tidak membunuh, yang membunuh adalah struktur bangunan yang roboh, serta pohon-pohon yang tumbang.
"Itu yang perlu disampaikan kepada masyarakat," kata dia.
Alasan mengapa sosialisasi dititikberatkan kepada kalangan siswa, ini berkaca pada pengalaman saat memberikan sosialisasi tentang demam berdarah.
"Ketika sosialisasi terkait demam berdarah kepada siswa, ternyata ketika dia (siswa) sampai di rumah, siswa tersebut bisa mengajari orangtuanya, bisa mengajari tetangganya bagaimana memantau atau melaksanakan program pemantik," jelasnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.