Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Banjir dan Longsor di Sumatera, 12 Siswa Meninggal hingga Jalan Tertutup Longsor

Kompas.com - 15/10/2018, 11:38 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bencana banjir dan tanah longsor melanda Sumatera Utara dan Sumatera Barat pada Jumat (12/10/2018). Setidaknya 17 orang meninggal dunia dan ratusan warga terpaksa mengungsi.

Selain itu, puluhan rumah warga rusak diterjang banjir dan sejumlah akses jalan tertutup longsor.

Berdasar data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Utara, setidaknya sembilan kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal terdampak bencana tersebut. 

Berikut sejumlah fakta saat terjadi bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara dan Barat.

1. Banjir dan longsor menerjang 9 Kecamatan di Mandailing Natal

Ilustrasi BanjirKOMPAS.com/IRWAN NUGRAHA Ilustrasi Banjir

Sembilan Kecamatan yang terkena dampak banjir dan longsor adalah Kecamatan Natal, Lingga Bayu, Muara Batang Gadis, Naga Juang, Panyambungan Utara, Bukit Malintang, Ulu Pungkut, Kota Nopan, dan Batang Natal.

Menurut Kepala Pusat Informasi Data dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Sungai Aek Saladi meluap dengan debit air yang besar disertai lumpur. 

"Diperkirakan 10 orang hilang. Kejadian berlangsung mendadak. Sungai Aek Saladi tiba-tiba mengalir dengan debit besar dan membawa lumpur dan meluap sehingga menerjang madrasah. Jumlah korban hilang masih dapat berubah karena belum dapat dipastikan. Korban tertimbun lumpur dan material tembok yang roboh," ujar Sutopo melalui siaran pers, Sabtu (13/10/2018).

Baca Juga: 22 Orang Tewas dan 15 Hilang akibat Banjir dan Longsor di Sumatera

2.  Diterjang banjir saat belajar, 12 siswa meninggal 

Banjir bandang pada Jumat (12/10/2018) menerjang 29 siswa yang sedang belajar di sebuah madrasah. Akibatnya, 12 siswa meninggal dunia dan 17 lainnya berhasil selamat.

Selain itu, 21 unit rumah di Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing Natal, rusak akibat terjangan banjir. 

"Jadi waktu gurunya dengar ada suara gemuruh di atas, langsung meneriaki muridnya untuk keluar. Tapi yang namanya anak-anak ya mungkin ada yang tidak sigap atau berebutan keluar," kata Kapolres Mandailing Natal AKBP Irsan Sinuhaji

Selain itu, sembilan unit di antaranya rusak berat dan 12 unit lainnya rusak total dan hanyut terseret arus.

Baca Juga: Satu Siswi Madrasah Ditemukan Tewas Tertimbun Lumpur Banjir Bandang

3. Jumlah korban banjir bandang

Ilustrasi banjir dan ombakTOTO SIHONO Ilustrasi banjir dan ombak
 

Sebanyak 12 siswa madrasah di Kecamatan Ulu Pungkut, Mandailing, yang meninggal dunia tersereta banjir bandang telah berhasil ditemukan Tim SAR. Selain 12 siswa Madrasah, petugas juga menemukan lima orang korban meninggal dunia.

Lima korban tersebut adalah 3 pekerja gorong-gorong jalan di Kecamatan Muara Batang Gadis dan 2 orang di dalam mobil yang mengalami kecelakaan mobil saat terjadi banjir.

"Kalau untuk murid madrasah sudah semua ditemukan. Tapi petugas tetap kita siagakan di lokasi untuk membantu warga, terrmasuk membantu membongkar puing-puing rumah yang rusak dan mencari apabila masih ada laporan anggota warga yang hilang," kata Kapolres Mandailing Natal, Sabtu (13/10/2018). 

Baca Juga: Banjir dan Longsor, 3 Jalan Utama Terputus di Aceh Singkil

4. 11 titik ruas jalan tertutup longsor, warga mengungsi

Gedung MTs Negeri Matangkuli terendam banjir di Desa Mee, Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara, Selasa (2/10/2018)KOMPAS.com/Masriadi Sambo Gedung MTs Negeri Matangkuli terendam banjir di Desa Mee, Kecamatan Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara, Selasa (2/10/2018)

Berdasarkan keterangan dari Kepala Bidang BPBD Kabupaten Mandailing Nata Muahmmad Yasir, bencana banjir dan longsor sempat menutup 11 titik jalan di Desa Muara Saladi, Kecamatan Ulu Pungkut.

Sejumlah alat berat yang dikerahkan telah berhasil membersihkan ruas jalan dari sisa tanah longsor dan banjir yang menutup jalan.

"Sebelas titik longsor yang menutup jalan telah dapat ditembus masyarakat maupun kendaraan yang melintas di lokasi tersebut," kata Muhammad, hari Minggu (14/10/2018).

Sementara itu, 75 kepala keluarga di Kecamatan Ulu Pungkut terpaksa diungsikan ke kantor kelurahan.

Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi banjir dan longsor susulan, kata Camat Ulu Pungkut, Muhammad Johan Lubis, seperti dilansir dari Antara.

Baca Juga: Hujan Deras Penyebab Kota Medan Banjir? Ini Komentar Wali Kota Medan dan Gubernur Sumut

5. Banjir dan longsor juga terjadi di sejumlah wilayah Sumatera Utara

Ilustrasi longsor. KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO Ilustrasi longsor.

Pada Kamis (11/10/2018), hujan deras menyebabkan longsor di beberapa daerah di Kota Sibolga pukul 16.30 WIB.

Longsor menyebabkan 4 orang meninggal dunia, 1 orang luka berat, dan 3 orang luka ringan. Sementara itu, 25 unit rumah warga rusak berat, 4 unit rumah rusak sedang dan sekitar 100 rumah terendam banjir dengan tinggi 60-80 sentimeter.

Bencana banjir juga terjadi di Nagari Tanjung Bonai, Jorong Kalo-Kalo, Jorong Ranah Batu di Kecamatan Lintau Buo Utara Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat pada Kamis (11/10/2018) pukul 20.30 WIB.

Untuk data sementara, 4 orang meninggal dunia, yaitu Anis (2,5), W Efendi (10),
Roni (30) dan Yerinda (56). Sementara korban hilang adalah Erizal (55), Daswirman (58), dan Yusrizal (45).

Sementara itu, bencana serupa juga terjadi di beberapa wilayah di Kabupaten Pasaman Barat, Kamis (11/10/2018) pukul 19.30 WIB.

Wilayah tersebut adlaah Kecamatan Pasaman, Ranah Batan, Koto Balingka, Sei Beremas, Lembah Melintang, Gunung Tuleh, Talamau, Sasak dan Kinali.

Hingga saat ini petugas terus melakukan pencarian dan evakuasi korban.

Baca Juga: Mengenal Robin, Si Penyelamat di Tengah Banjir…

Sumber: KOMPAS.com (Farid Assifa)/ ANTARA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com