Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipicu Kecelakaan Motor, Perang Suku Pecah di Yahukimo, 2 Orang Tewas

Kompas.com - 08/10/2018, 23:25 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.comPerang suku terjadi di Kabupaten Yahukimo, Papua. Peperangan dipicu kecelakaan sepeda motor yang terjadi di Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, Sabtu (6/10/2018), yang menewaskan salah satu pengendara bernama Sowa Dapala (23).

Perang antara suku Yali dengan suku Ngalik yang terjadi hingga Senin (8/10/2018) itu menewaskan dua orang warga dan melukai sedikitnya enam orang, diantaranya satu anggota polri.

Data yang dihimpun dari Humas Polda Papua, korban meninggal yakni Rangki Salla (19) dan Yoram Payage alias Mantri. Rangki meninggal diduga karena tembakan. Sementara Yoram meninggal lantaran terkena panah di punggung kiri dan kanan.

Sementara korban luka-luka antara lain Tinus Wetipo (28) mengalami luka panah di dada kanan; Latus Yalak (17), luka memar di kaki; Anis (55), luka bacok di punggung; Febrina Salak, luka memar di pipi dan; Yopenia (2) mengalami luka panah di telinga kiri.

Sedangkan anggota Polri yang terluka bernama Bripda Herman Arab Doblen (27), mengalami luka panah di pantat sebelah kiri.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ahmad Mustofa Kamal mengungkapkan, perang suku ini dipicu kecelakaan sepeda motor yang menewaskan Sowa Dopla, yang saat itu baru saja belajar mengendarai sepeda motor yang ditungganginya.

"Jadi korban meninggal dengan kecepatan tinggi menabrak pengendara Laores Heluka, yang saat itu dalam keadaan berhenti lantaran dari jauh melihat korban menggunakan sepeda motor tidak dalam kondisi baik. Diketahui saat itu korban yang meninggal dunia baru belajar berkendara sepeda motor," katanya, Senin sore.

Baca juga: Akibat Cemburu, Bentrok Antarwarga Terjadi di Yahukimo Papua, 3 Tewas dan 27 Luka-Luka

Usai kejadian itu, ungkap Kamal, pihak keluarga berjumlah 20 orang langsung mendatangi Polres Yahukimo untuk bertemu Laores Heluka. Lalu keluarga korban juga berniat membawa jenazah ke polres, namun kemudian dicegah hingga akhirnya dibawa ke rumah duka di kompleks sosial.

"Namun pada malam harinya, dua orang masyarakat Welianus Wetipo dan kakak Tinus Wetipo dianiaya oleh masyarakat dari Suku Kimyal di Jalan Sosial. Lalu ada masyarakat yang melaporkan ke polisi adanya kasus penganiayaan dan penyanderaan," katanya.

Ketika polisi hendak menangkap pelaku penganiayaan dan bernegoisasi, lanjut Kamal, malah diserang masyarakat. Akibatnya satu anggota polisi terluka kafrena terkena panah di pantat.

"Karena massa semakin tidak dapat dikendalikan melakukan penyerangan kepada petugas. Kasat Sabhara memerintahkan personel untuk melakukan tembakan peringatan ke arah atas. Hal itu kemudian membuat massa mengepung polisi dan melemparinya dengan batu. Akibat chaos, anggota menarik diri dari lokasi dan kemudian mengecek para korban di rumah sakit," ujarnya.

Dari hasil pengecekan di rumah sakit, tambah Kamal, diketahui satu orang meninggal dunia bernama Rangki Sallah. Dia mengalami luka tembak pada dada kiri bawah ketiak.

"Keluarga korban masyarakat yang diduga meninggal dunia akibat terkena tembakan tidak mau memberikan akses kepada pihak Polres Yahukimo untuk melakukan pengecekan, namun tetap melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, kepala suku dan keluarga korban agar sama-sama menjaga kamtibmas tetap kondusif," ujarnya.

Baca juga: Bentrok Warga di Jayawijaya, Tiga Orang Dikabarkan Tewas

Untuk mengantisipasi berlanjutnya perang suku, kata Kamal, saat ini 172 personel Polres Yahukimo dan 1 SST anggota Brimob telah disiagakan. Sedangkan anggota yang terkena panah akan dievakuasi dan dirawat di RS Bhayangkara.

"Kita meminta bantuan dari TNI untuk melakukan pengamanan di sekitar lokasi kejadian dan melakukan patroli di tempat-tempat yang dianggap rawan terjadinya tindak kejahatan, menyiagakan personel, mengirim 2 SST dipimpin Dir Sabhara dan Dir Krimsus Polda Papua, melakukan penyelidikan dan penyidikan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com