Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter Bedah dan Tenaga Sanitasi Sangat Diperlukan Pasca-gempa di Sulteng

Kompas.com - 01/10/2018, 21:47 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dokter bedah dan ahli sanitasi lingkungan sangat diperlukan untuk menantu proses evakuasi pasca-bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Dua tenaga itu perlu diperbanyak di lokasi bencana.

"Kalau gempa itu biasanya terjadi trauma, bisa patah tulang, luka, maka dokter yang diperlukan itu dokter bedah," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, di Semarang, Senin (1/10/2018).

Untuk penanganan bencana pasca-tsunami, tenaga medis yang dibutuhkan, yaitu tenaga kesehatan lingkungan. Mereka bisa membantu proses pembersihan lingkungan agar wilayah bisa kembali bersih.

"Kalau pasca-bencana tsunami, biasanya yang dibutuhkan itu kesehatan lingkungan. Banyak mayat, dan sebagainya itu tenaga kesehatan lingkungan, tenaga sanitasi, perawat sangat diperlukan," ujar Yulianto.

Baca juga: Tim SAR Banjarmasin Evakuasi 5 Korban Tewas Terkubur Lumpur di Palu

Untuk membantu proses evaluasi, Dinkes Jawa Tengah telah menyiapkan tenaga medis untuk dikirim ke lokasi gempa. Mereka akan berangkat bersama rombongan BPBD Jawa Tengah.

"Kami sudah siapkan dokter, perawat bidan, tenaga kesehatan masyakat, tenaga kesehatan lingkungan kan diperlukan. Mereka standby siap membantu," ujarnya.

"Untuk tahap awal, Pak Sarwa, Kepala BPBD mintanya 6 dulu. Berikutnya kalau tambah lagi kita siapkan," tambahnya.

Sejauh ini, korban tewas akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah bertambah jadi 832 Orang.

Baca juga: Polda Jabar Kirimkan 200 Personel Brimob dan Tim Medis ke Palu

Informasi terbaru tersebut disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho Minggu (30/09/2018) siang.

"Update dampak bencana, jumlah korban jiwa sampai siang ini pukul 13.00, total 832 orang meninggal dunia terdiri di Kota Palu 821 orang dan Donggala 11 orang," kata Sutopo.

Korban tewas akibat tertimpa bangunan dan diterjang tsunami.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com