KOMPAS.com - Kisah memilukan dari para korban saat terjadi gempa di Donggala maupun tsunami di Palu mulai terungkap.
Salah satunya adalah peristiwa kerusuhan di Rumah Tahanan Klas II Donggala. Para napi mengamuk dan membakar rutan setelah tidak diizinkan petugas untuk mengetahui keadaan keluarga mereka pascagempa dan tsunami.
Selain itu, kisah seorang gadis SMA bernama Nurul yang berjuang selama dua hari terjebak di kubangan air ketika terjadi gempa. Perjuangan Nurul untuk bertahan hidup itu menyita perhatian para pembaca.
Berikut 5 berita paling mendapat sorotan para pembaca di Kompas.com hari Minggu (30/9/2018)
Fakta dalam peristiwa kerusuhan di rutan Donggala menjelaskan sebab musabab kerusuhan di dalam rutan.
Ya, para napi merasa khawatir atas kondisi keluarga mereka setelah terjadi gempa magnitudo 7,4 di Donggala dan tsunami di Palu.
Kekhawatiran mereka pun berujung dengan kemarahan dan amukan. Para napi menyulut api dan membumihanguskan rutan Donggala. Selain itu, ratusan warga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk kabur.
Para napi memang sedang menjalani hukuman atas perbuatannya, namun mereka juga masih manusia yang punya hati terhadap keluarga.
Baca berita selengkapnya: 4 Fakta di Balik Kerusuhan Rutan Donggala, Ingin Bertemu Keluarga hingga Kabur dari Rutan
Kondisi Hotel Roa Roa di kawasan Maesa, Kelurahan Lolu Timur telah hancur luluh lantak dihantam gempa magnitudo 7,4. Seluruh bangunan hotel, ambruk saling menumpuk.
Berdasarkan informasi dari pegawai yang bekerja dan tamu yang menginap, tercatat korban selamat hanya 6 orang dan 1 meninggal dunia.
"Saat terjadi gempa ada 50 kamar yang terisi namun tidak diketahui jumlah jiwanya," kata Arie Djukifli, staf Basarnas yang sedang bersiap melakukan evakuasi, Minggu (30/9/2018).
Belum diketahui berapa orang yang masih terjebak di dalam hotel. Tim SAR terus melakukan evakuasi korban di hotel tersebut.
Baca berita selengkapnya: Hotel Roa Roa Hancur, Banyak Orang Diperkirakan Terjebak di Dalam