Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tia yang Tak Peduli Tak Digaji agar Anak-anak Bisa Membaca (2)

Kompas.com - 25/09/2018, 21:05 WIB
Masriadi ,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – “Assalamualaikum…”

Suara itu menggema begitu memasuki pintu Rumoh Baca Hasan-Savvaz di Desa Jambo Timu, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (18/8/2018) lalu.

Salam yang disampaikan Agustia Rahmi itu disambut dengan teriakan "Walaikumsalam" dari anak-anak pengunjung rumah baca itu.

Meski begitu, Tia tak mengeluh. Dia kokoh bersama relawannya terus berbakti dan berbagi untuk anak nelayan dan  buruh tani desa itu.

“Sampai kapan pun kami berusaha mengaktifkan rumah baca ini,” pungkasnya.

Gadis berkacamata dengan bingkai lumayan besar itu langsung mengajak anak-anak berdiskusi, menanyakan mereka sudah makan, sudah mandi dan lain sebagainya.

Sejurus kemudian, dia pula mengajak anak-anak membuat mainan dari kertas origami, masing-masing anak diberikan selembar kertas.

Baca juga: Kerinduan Terdalam Rumoh Baca Hasan-Savvaz, Anak-anak Jauh dari Narkoba (1)

Hampir setengah jam dara asal Desa Blang Pulo, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe, itu memandu anak-anak membuat hewan dari kertas origami.

“Saya diajak Kak Zainah, pendiri rumah baca ini beberapa tahun lalu. Saya ini suka buku, suka anak-anak, ya paslah. Ini ladang pengabdian,” ungkap wanita dengan kulit sawo matang ini.

Soal gaji? Agustia tertawa. Dia tak pernah mendapatkan gaji.

“Namanya juga relawan,” katanya.

Perjalanan Tia dari rumahnya ke rumah baca terpaut sekitar 30 menit mengendarai sepeda motor. Apalagi, dia harus menyisir kawasan tambak menuju lokasi.

Bagi Tia, pengabdian terhadap anak-anak suatu keniscayaan. Mereka, katanya minimal diajarkan etika dan tanggung jawab.

“Dulu di awal saya kemari, mereka membaca buku, menggambar dan lainnya setelah itu langsung pergi. Sekarang mereka bertanggung jawab mengambil buku dan meletakannya kembali ke rak,” katanya.

Baca juga: Jelajah Literasi, Antologi Kisah 20 Taman Baca Penggerak Mimpi Anak-anak

Agustia ingin anak-anak terbiasa dengan tanggung jawab dan etika. Menurut dia, beretika penting agar tak saling menghujat dan menghargai perbedaan antar sesama. Karena itu pula, sampai hari ini dia masih bertahan menjadi relawan di rumah baca itu.

 

Agustia Rahmi di Rumoh Baca, Hassan-Savvaz, di Desa Jambo Timu, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Sabtu (18/8/2018) KOMPAS.com/Masriadi Sambo Agustia Rahmi di Rumoh Baca, Hassan-Savvaz, di Desa Jambo Timu, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe, Sabtu (18/8/2018)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com