Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2018, 06:53 WIB
Cynthia Lova,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, terdapat 1.500-1.700 pelajar di Depok terancam putus sekolah. Ribuan pelajar tersebut rata - rata berasal dari tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Paling banyak yang terancam berhenti itu dari pelajar SMA baru yang kedua pelajar sekolah menengah pertama (SMP),” Ucap Idris, saat dihubungi, Jumat (21/9/2018).

Menurutnya, ada dua faktor yang memicu pelajar ini di berhenti dari bangku sekolahnya. Pertama, pemicunya dalah faktor ekonomi dari pelajar tersebut. Kedua, karena kesadaran orang tuanya yang kurang memperhatikan pendidikan anaknya.

“Seperti contohnya saat kami lakukan sosialisasi di Tapos, kami menemukan salah seorang pelajar yang orangtuanya tidak mengizinkan anaknya sekolah,” bebernya.

Baca juga: Polisi Tangkap Pelaku Prostitusi Online Anak di Bawah Umur Putus Sekolah

Selanjutnya, Idris menegaskan alasan orangtua salah seorang pelajar ini membiarkan anaknya berhenti dari bangku sekolahnya adalah tidak ada yang membantu orangtuanya bekerja.

“Masalahnya bukan karena ketidaksanggupan ibu ini menyekolahkan anaknya tapi karena tenaga anaknya sangat dibutuhkan ibunya untuk membantunya,”ucap Idris.

Oleh karena itu, pihaknya pun mengarahkan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Depok untuk membantu para pelajar yang akan diberhentikan dari bangku sekolahnya.

“Sudah kita arahkan BAZNAS untuk membantu para pelajar-pelajar yang akan diberhentikan sekolahnya, kitajuga arahkan bantuan untuk anak anak putus sekolah dangan mengikusertakan mereka dalam pusat kegiatan belajar mengajar (PKBM) untuk ikut Paket C yang paling banyak diikuti,” tambahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com