Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Korban Perdagangan Manusia, Anak Sukabumi Ditemukan di Malaysia

Kompas.com - 06/09/2018, 06:00 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Seorang anak perempuan asal Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat dikabarkan diduga menjadi korban Sperdagangan manusia antar negara.

Saat ini informasinya, ES (16) warga Desa Wangunreja itu diselamatkan dan ditampung di salah satu warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Selangor, Malaysia.

Kepala Desa Wangunreja, Ali Nurdin membenarkan ada warganya yang diduga menjadi korban perdagangan manusia. Dia mengatakan orangtuanya Oden Permana (43) dan Enok (44) membenarkan bila anaknya sedang bekerja di Jakarta.

Baca juga: Berkedok Panti Asuhan, Modus Baru Perdagangan Manusia di NTT

"Saya sudah crosscheck ke orangtuanya tadi, dan benar anaknya pergi bekerja ke Cengkareng Jakarta sejak 14 Agustus lalu," kata Ali saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon genggam, Rabu (5/9/2018) malam.

Dia menuturkan berdasarkan pengakuan orangtuanya, bahwa anak perempuannya itu berangkat kerja ke Jakarta diajak kenalannya yang baru dikenal melalui media sosial (medsos).

"Rencananya akan dipekerjakan sebagai perawat anak," tuturnya.

"Satu hari sampai tiga hari masih ada komunikasi, namun setelah itu tidak bisa komunikasi lagi," sambung dia.

Baca juga: Polwan Ini Menyamar Jadi PSK demi Bongkar Sindikat Perdagangan Manusia, Ceritanya...

Menurut Ali dengan adanya informasi ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Polsek Nyalindung. Dan besok (Kamis, red) sudah menugaskan stafnya untuk melaporkan ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans).

"Pak Bhabinkamtibmas dari Polsek Nyalindung juga sudah ke orangtuanya tadi siang," kata Ali.

Orangtuanya, lanjut dia, sangat mengharapkan anaknya segera bisa pulang ke kampung halamannya dan berkumpul dengan keluarganya.

Kompas TV Perdagangan manusia hantui warga Rohingya di pengungsian Banglades.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com