Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ujang Hasbulloh, Putra Petani Peraih Emas Asian Games dari Cabor Dayung

Kompas.com - 02/09/2018, 10:34 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Seorang pemuda kelahiran Sukabumi, Jawa Barat, Ujang Hasbulloh (23) berhasil meraih medali emas dari cabang olahraga dayung (rowing) Asian Games Jakarta-Palembang 2018 yang digelar di Palembang, Jumat (24/8/2018) lalu.

Medali emas itu diperoleh bersama delapan anggota tim dayung pada nomor 2.000 meter beregu putra. Tim dayung Indonesia ini berhasil masuk finis dalam waktu tercepat 6:08:88 menggungguli Uzbekistan dan Hongkong.

Dan medali emas persembahan putra pasangan petani Sopudin (56) dengan Saliyah (50) warga Kampung Sukasirna RT 05 RW10, Desa Pasiripis, Kecamatan Surade ini merupakan medali emas pertama di Kabupaten Sukabumi sepanjang perhelatan Asian Games.

''Ini medali emas yang saya dapat merupakan untuk pertama kalinya, dan tingkat Asia. Saya sangat bangga sekali,'' ungkap Ujang kepada wartawan di Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi yang berlokasi di Kota Sukabumi, Jumat (31/8/2018).

Baca juga: Atlet Dayung Karawang Peroleh Medali Perak dan Perunggu di Asian Games

Ujang yang kelahiran Sukabumi, 11 Mei 1995 itu mempersembahkan medali emas Asian Games 2018 ini selain untuk bangsa dan negara Indonesia yang dicintainya juga dipersembahkan untuk kedua orangtua, dan masyarakat Indonesia.

''Setelah masa istirahat selama sebulan ini, saya akan kembali fokus latihan dan bergabung bersama tim untuk persiapan Sea Games 2019. Mohon doanya agar kembali juara,'' ujar putra bungsu dari lima bersaudara itu.

Uang kadeudeuh

Pada kesempatan itu, Ujang Hasbulloh yang tercatat sebagai mahasiswa semester akhir jurusan PGSD Pendidikan Jasmani UPI Bandung 2014 itu mendapatkan "uang kadeudeuh" dari Bupati Sukabumi Marwan Hamami melalui Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Sukabumi, Iwan Kusdian.

''Pemberian kadeudeuh ini sebagai bentuk kebanggaan dari kami (pemerintah) dan masyarakat Kabupaten Sukabumi terhadap Ujang Hasbulloh yang sudah mengharumkan nama Indonesia dan juga tentunya Sukabumi,'' kata Iwan didampingi Kepala Seksi Olahraga Disbudpora Kabupaten Sukabumi Anita Mulyani kepada wartawan.

Baca juga: Perjuangan 7 Tahun Dayung Indonesia Berbuah Sejarah di Asian Games

Dia berharap pemberian uang kadeudeuh tersebut dapat menjadi motivasi bagi Ujang Hasbulloh untuk lebih berprestasi. Juga dengan prestasi Ujang Hasbulloh yang berprestasi dalam cabang olahraga tingkat Asia ini dapat memicu bagi para pemuda dan masyarakat Kabupaten Sukabumi untuk lebih berprestasi.

''Ke depan, kami berharap Kang Ujang ini bisa balik lagi ke Sukabumi. Kami juga ingin memiliki cabang olahraga dayung, karena potensinya ada. Dan Kang Ujang menjadi motor penggeraknya dan diharapkan lahir Ujang-ujang lainnya,'' harap dia.

Karena, lanjut dia, saat ini keberangkatan Ujang Hasbulloh sebagai atlet untuk tim dayung Indonesia pada Asian Games masih berasal dari Kota Bandung. Hal ini dikarenakan di Kabupaten Sukabumi belum memiliki kepengurusan Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI).

Camat Surade, Sujana membenarkan orangtua Ujang Hasbulloh tercatat sebagai warga di Desa Pasiripis, Kecamatan Surade. Juga Ujang Hasbulloh terlahir di Kecamatan Surade dan mengenyam pendidikan dasar dari SD, SMP hingga lulus MAN 3 di wilayah Kecamatan Surade.

''Saat Ujang pulang ke Surade, alhamdulillah warga sangat luar biasa, mengapresiasi dan antusias menyambutnya. Bahkan sempat diarak dari kantor kecamatan ke rumahnya sepanjang 5 kilometer,'' kata Sujana yang juga menemani Ujang Hasbulloh di Pendopo Kabupaten Sukabumi.

Baca juga: INFOGRAFIK Asian Games: Medali Emas Ke-9, Tim Putra Dayung

Kompas TV Tim dayung Indonesia akhirya bisa meraih satu medali emas di cabang dayung Asian Games 2018.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com