Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Kelelahan, Relawan PMI Meninggal di Pengungsian Gempa Lombok

Kompas.com - 24/08/2018, 20:40 WIB
Fitri Rachmawati,
Reni Susanti

Tim Redaksi

Namun setelah dibangunkan kembali, rekan relawan menyadari, Tata tak merespons dan tak ada denyut nadi.

Relawan lainnya kemudian meminta tim medis PMI yang berada di Posko PMI Rest Area Kayangan untuk mendatangkan ambulans.

Almarhum segera dibawa dengan ambulans PMI dan dirujuk ke Puskesmas Gangga, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara.

Dalam perjalanan menuju puskesmas, tim medis sempat melakukan pijat jantung dan pengecekan ulang respons almarhum. Namun sudah tidak ada tanda kehidupan.

Tim medis PMI memperkirakan almarhum sudah meninggal sejak di Camp WASH PMI.

Tim dokter di puskesmas kembali melakukan pemeriksanaan. Mereka menyatakan Tata sudah meninggal. Puskesmas mengeluarkan pernyataan resmi almarhum meninggal pukul 07.30 Wita.

Abdul Kadir Zaelani, relawan PMI asal Mataram yang juga rekan almarhum mengatakan, kabar meninggalnya Tata cukup mengejutkan.

Sepengetahuannya, seluruh relawan yang bertugas, telah dinyatakan sehat fisik. Baginya, kondisi alam di Kecamatan Kayangan tergolong dingin sehingga membutuhkan stamina dan fisik yang kuat untuk bertugas di lokasi itu.

“Udara di sana cukup ekstrem. Kalau siang panas sekali. Kalau malam dingin sekali. Jadi perubahannya sangat drastis, sehingga membutuhkan ketahanan tubuh yang baik," ucapnya. 

Meninggalnya Tata, menambah daftar relawan PMI yang gugur saat bertugas di gempa Lombok.

Sebelumnya 9 Agustus 2018, Zulhadi (34), relawan asal Mataram, Lombok, meninggal saat mengantar logistik ke Lombok Utara.

Zulhadi dilaporkan terjatuh dari truk, saat gempa bermagnitudo 6,3 tiba tiba kembali menguncang Lombok.

Dua relawan PMI yang gugur saat bertugas, menjadi pelajaran penting agar relawan mengutamakan keselamatan mereka saat bertugas.

Berdasarkan data PMI NTB, jumlah relawan yang bertugas di sejumlah titik di Lombok Barat, Lombok Timur, Lombok Utara, dan Kota Mataram, sebanyak 600 orang.

Distribusi air oleh tim relawan PMI baru dilakukan sebanyak 1,8 juta liter air bersih yang juga dibawa oleh almarhum Afni Fastabiqul Strata Utama, ke sejumlah titik pengungsian.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com