Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Monyet Berkeliaran Pasca-Gempa Lombok, Warga Terkejut

Kompas.com - 23/08/2018, 16:48 WIB
Caroline Damanik

Editor

Sumber Antara

MATARAM, KOMPAS.com - Banyak monyet berkeliaran di ruas jalan utama di bagian timur Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, serta perkebunan milik warga pasca-gempa tektonik, Minggu (19/8/2018) malam.

"Heran saja, jadi banyak monyet yang turun ke jalan," kata warga Sambalia, Lombok Timur, Hendra di Lombok Timur, NTB, Kamis (23/8/2018).

Hewan tersebut berkumpul di tepi jalan yang diapit oleh pantai dan punggungan gunung, ada yang berombongan maupun individu duduk di tepian jalan.

Baca juga: 5 Fakta Terbaru Gempa Lombok, Hoaks Gempa Besar hingga Bantuan Uang untuk Korban Gempa Lombok

Keberadaan monyet tersebut tidak mengganggu para pengguna jalan, namun warga setempat terheran-heran karena selama ini satwa itu tidak berani turun dari hutan.

Monyet-monyet itu dengan leluasa berjalan-jalan di tengah jalan yang sering membuat kaget pengguna jalan. Monyet-monyet itu juga memakan buah jambu mete milik warga.

Banyaknya hewan primata itu sudah terasa sejak di ruas jalan dari Belanting sampai Obel-obel, Kecamatan Sambalia yang disambung ke arah Sembalun atau kaki Gunung Rinjani.

Hendra memperkirakan, monyet-monyet itu turun dari gunung atau hutan karena tidak adanya air dan makanan di habitatnya sehingga kemudian berkeliaran ke jalan raya.

Baca juga: Yusril: PBB Lebih Sreg Dukung Pasangan yang Ada Ulamanya

Sementara itu, Aisyah, pedagang di Sembalun, mengungkapkan, dirinya pernah melihat monyet naik ke kubah masjid dekat tempat tinggalnya yang roboh.

"Itu monyet naik ke kubah masjid, ekornya panjang sekali. Saya sempat kaget," katanya.

Dia juga kaget melihat monyet itu berjalan-jalan di jalan raya.

"Itu binatang tidak ada takutnya, dia santai saja berjalan," katanya.

Dia menyebutkan, ini untuk pertama kali melihat fenomena tersebut selama hidupnya.

"Biasanya monyet itu ada di jalan raya di kaki gunung Rinjani menuju Kecamatan Sambalia, karena melewati hutan. Tapi ini berani ke tengah desa," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com