Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duta Kesenian Kota Gorontalo Mengaku Dilecehkan Staf Dinas Dikbud

Kompas.com - 16/08/2018, 16:20 WIB
Rosyid A Azhar ,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

GORONTALO, KOMPAS.com – Tiga orang penari yang mengisi kegiatan di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, diduga mengalami pelecehan seksual oleh oknum staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Gorontalo.

Ketiga penari ini adalah bagian dari rombongan yang dibawa Wali Kota Gorontalo Marten Taha untuk mengisi kegiatan pada 25 Juli 2018.

Dugaan pelecehan seksual ini baru mencuat sekarang karena diduga banyak pihak yang berusaha menutupi kasus ini.

Bahkan korban sempat dipanggil di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Gorontalo agar menutup rapat-rapat kasus ini jika ada wartawan yang ingin mewawancarai.

“Kami dilarang bercerita ke media, kalau ada yang menelpon kami diminta segera mematikan,” kata A, salah seorang korban, Kamis (16/8/2018).

Baca juga: Kasus Pelecehan Seksual terhadap Mahasiswi, Oknum Dosen Unila Ditahan

Menurut A, oknum staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Gorontalo ini bernama T yang juga bagian dari rombongan walikota.

Di Tarakan, Oknum tersebut menawarkan kemampuan memijat kepada para penari ini.

“Awalnya yang dipijat hanya telapak kaki, tapi makin lama tangannya menuju bagian atas. Jelas kami menolak,” kata A, salah seorang penari lainnya.

Dua korban lainnya juga mengaku mendapat perlakuan yang tidak senonoh meskipun dengan tegas sudah menolaknya.

Baca juga: Seorang Perempuan Diduga Alami Pelecehan Seksual di Depan Halte Transjakarta

“Kami diinapkan di rumah sepertinya di perumahan, oknum dinas tersebut sering datang untuk menawarkan bantuan,” kata IS.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Daerah Kota Gorontalo Ismail Majid  mengatakan, kasus ini sudah diselesaikan secara  baik-baik antara dinas dan para penari tersebut.

Baca juga: Ini Sketsa Wajah Pelaku Pelecehan Seksual di Jalan Jengkol Depok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com