Salin Artikel

Duta Kesenian Kota Gorontalo Mengaku Dilecehkan Staf Dinas Dikbud

Ketiga penari ini adalah bagian dari rombongan yang dibawa Wali Kota Gorontalo Marten Taha untuk mengisi kegiatan pada 25 Juli 2018.

Dugaan pelecehan seksual ini baru mencuat sekarang karena diduga banyak pihak yang berusaha menutupi kasus ini.

Bahkan korban sempat dipanggil di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Gorontalo agar menutup rapat-rapat kasus ini jika ada wartawan yang ingin mewawancarai.

“Kami dilarang bercerita ke media, kalau ada yang menelpon kami diminta segera mematikan,” kata A, salah seorang korban, Kamis (16/8/2018).

Menurut A, oknum staf Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Gorontalo ini bernama T yang juga bagian dari rombongan walikota.

Di Tarakan, Oknum tersebut menawarkan kemampuan memijat kepada para penari ini.

“Awalnya yang dipijat hanya telapak kaki, tapi makin lama tangannya menuju bagian atas. Jelas kami menolak,” kata A, salah seorang penari lainnya.

Dua korban lainnya juga mengaku mendapat perlakuan yang tidak senonoh meskipun dengan tegas sudah menolaknya.

“Kami diinapkan di rumah sepertinya di perumahan, oknum dinas tersebut sering datang untuk menawarkan bantuan,” kata IS.

Saat dikonfirmasi, Sekretaris Daerah Kota Gorontalo Ismail Majid  mengatakan, kasus ini sudah diselesaikan secara  baik-baik antara dinas dan para penari tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2018/08/16/16204771/duta-kesenian-kota-gorontalo-mengaku-dilecehkan-staf-dinas-dikbud

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke