Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Asal Malang yang Tenggelam di Jerman Akan Wisuda Desember dan Menikah

Kompas.com - 14/08/2018, 22:01 WIB
Andi Hartik,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com — Shinta Putri Dina Pertiwi memulai perjalannya di Jerman dengan menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Leipzig melalui jalur beasiswa. Hal itu dilakukan Shinta pascalulus dari SMAN 7 Kota Malang.

Setelah selesai menempuh pendidikan di Universitas Leipziq, Shinta melanjutkan studinya ke Universitas Bayreuth. Di kampus yang berdiri pada tahun 1975 itu, Shinta mengambil konsentrasi kedokteran forensik.

Sayang, sebelum meraih gelar akademik dari Universitas Bayreuth, Shinta terlebih dahulu meregang nyawa. Ia tenggelam di Danau Trebgaster, Jerman, pada Rabu (8/8/2018). Sebuah danau dengan panjang 680 meter dan lebar 220 meter yang ada di komplek kampus.

Pada Jumat (10/8/2018), Shinta ditemukan mengambang tak bernyawa dengan pakaian renang tertutup oleh tim pertolongan dan pencarian setempat. Hasil autopsi menunjukkan, Shinta tewas tenggelam saat berenang.

Baca juga: Mahasiswa Asal Malang Tewas Tenggelam di Danau Trebgaster Jerman

"Dia sudah lima tahun di Jerman. Desember ini mau wisuda," kata Umi Salamah (54) Ibunda Shinta saat ditemui di kediamannya di Jalan Bandulan Gang 12, Kecamatan Sukun, kota Malang, Selasa (14/8/2018).

Sembari mengenang anaknya, Umi mengatakan bahwa Shinta selama lima tahun berada di Jerman tidak pernah pulang. Hal itu sesuai dengan janji Shinta yang tidak ingin pulang ke rumahnya di Kota Malang sebelum studinya kelar.

Rencananya, usai wisuda pada Desember nanti, Shinta akan pulang ke rumahnya. Shinta berencana menikah dengan pasangannya sebelum akhirnya berangkat lagi ke Jerman untuk melanjutkan studi S-3.

"Rencana pulang mau menikah, terus kembali ke sana untuk melanjutkan kuliah," kata Umi.

Bagi Umi Salamah, anaknya yang nomor dua itu sangat periang, lucu, dan rajin belajar. Meski berada jauh darinya, komunikasi selalu intens dilakukan.

Baca juga: Kemlu Bantu Pemulangan Jenazah Mahasiswi yang Tenggelam di Jerman

"Hampir dua hari sekali video call dengan saya. Dan biasanya video call lama. Sampai 1-2 jam. Karena perbedaan waktu, biasanya dia video call malam," katanya.

Dikatakannya, sejak masuk ke dunia kedokteran, Shinta bercita-cita ingin mengembangkan ilmu forensik di Indonesia. Karenanya, di Universitas Bayreuth, Shinta mengambil konsentrasi spesialis forensik.

"Cita-citanya ingin membantu polisi Indonesia. Karena dengan forensik itu mudah sekali untuk mendeteksi kalau ada tindak kriminal," katanya.

Di Jerman, gadis berkerudung kelahiran 1 November 1993 itu dikenal aktif di Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI). Tidak jarang, Shinta menjadi orang yang menemani warga negara Indonesia (WNI) yang tengah berkunjung ke sana.

Kabar mengenai kematian Shinta oleh keluarganya juga didapat dari teman Shinta di PPI. Rencananya, Shinta akan dipulangkan ke Indonesia oleh Kementerian Luar Negeri. Shinta diperkirakan tiba di Indonesia pada Kamis (16/8/2018) nanti.

Kompas TV Polisi menyelidiki fakta hilangnya Nining selama 1,5 tahun yang dinyatakan oleh keluarga tenggelam di Pantai Citepus, Sukabumi, Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com