Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Kepingan Sejarah Bandung dengan Bandros

Kompas.com - 10/08/2018, 12:38 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

"Ci itu artinya air, di Bandung itu banyak sungai, mata air. Karena dulu nenek moyang kita tidak bisa jauh dari mata air," katanya.

Wisatawan kemudian diajak melihat bangunan paling ikonik di Bandung yakni Gedung Sate atau Gouvernements Bedrijven (GB).

"Coba dilihat ada berapa tusukan di bagian satenya? Enam yah, tahu gak itu artinya apa?" ujar Laras melempar tanya.

"Enam itu menandakan biaya pembangunan gedung tersebut yang memakan dana sekitar 6 juta gulden. Kalau sekarang gak tahu berapa miliar tuh," paparnya.

Setelah sekitar 45 berkeliling, perjalanan pun kembali berakhir di Balai Kota. Para penumpang turun dengan rasa puas.

Ajeng (24) warga Jakarta mengaku puas dengan cara Laras dan kru lain memandu para wisatawan.

"Saya sebetulnya ingin menghabiskan waktu sebelum pulang nanti sore. Kesannya keren banget, ternyata banyak sejarah di Bandung. Untuk harga Rp. 10 ribu tur ini berkesan banget," kata Ajeng sambil buru-buru mengajak Laras berswafoto.

Ida (50), penumpang lain, mengaku sudah sering menaiki Bandros. Karena setiap Jumat ia sering senam bersama kelompok Lansia di Balai Kota. Menaiki Bandros seolah jadi cara Ida menghabiskan masa tuanya dengan menapaki kemajuan kota kelahirnya.

"Saya mah orang Bandung, sudah empat kali naik Bandros. Senang saja bisa keliling menikmati pagi di Bandung," ungkapnya.

Masyarakat yang ingin mencicipi pengalaman menelisik sejarah Bandung dengan Bandros bisa datang langsung ke Balai Kota Bandung. Keberangkatan dibuka mulai pukul 08.00-15.00 WIB.

Para wisatawan hanya dikenakan biaya Rp 10 ribu untuk menaiki Bandros. Harga yang sangat murah untuk mendapat kisah sejarah tentang Kota Bandung. Untuk menjaga kenyamanan, tiap keberangkatan hanya diisi maksimal 23 penumpang.

"Kalau hari biasa penumpang paling 100 orang. Kalau akhir pekan kita kewalahan tuh, antreannya panjang. Harganya Rp. 10 ribu plus dapat produk dari sponsor," tuturnya.

Metamorfosis Kota Bandung

Kehadiran Bandros menjadi salah satu bagian motamorfosis Kota Bandung di bawah pimpiman Ridwan Kamil dan Oded M Danial. Keberadaan Bandros pun jadi potensi pariwisata sebagai tonggak ekonomi Kota Bandung.

Saat ini, Pemkot Bandung memilik 18 bus Bandros. Beberapa diantaranya dioperasikan oleh komunitas.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com