Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Bertahan Hidup, Korban Gempa Lombok Pun Makan Kelapa

Kompas.com - 09/08/2018, 11:29 WIB
Caroline Damanik

Editor

Sumber Antara

LOMBOK UTARA, KOMPAS.com - Minimnya bantuan yang sampai ke kampung mereka membuat warga korban gempa di Dusun Selebung Daya, Desa Dasan Tengah, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, mulai memakan buah kelapa untuk bisa bertahan hidup.

Arti, Ketua RT di Dusun Selebung Daya, mengatakan, ada sekitar dan 27 kepala keluarga (KK) di tempat pengungsian yang akhirnya makan seadanya karena keterbatasan sumber daya makanan sejak gempa mengguncang, Minggu (5/8/2018).

"Bantuan minim sekali, kami di sini hanya dapat bantuan beras sekali dan itu pun hanya 15 kilo yang kami makan satu RT. Terpaksa kami selingi makan kelapa agar tidak lapar," katanya saat ditemui di lokasi pengungsian, Rabu (8/8/2018).

Baca juga: Magnitudo 7,0 Jadi Gempa Terbesar Dalam Sejarah Lombok

Dia tidak menampik adanya bantuan yang diantarkan kepala dusun, tetapi jumlahnya yang sedikit, menurut dia, tidak akan mencukupi kebutuhan sehari-hari warga selama berada di tenda pengungsian tersebut.

"Kami di sini sekitar 80 orang,l dengan beras 15 kilogram dan satu kilogram minyak goreng, mana cukup. Itu pun hanya cukup untuk makan pagi saja, kalau untuk makan siang dan malamnya, ya, itu tadi kami petik kelapa untuk selingan makanan," ungkap Arti.

"Okelah kami mungkin bisa menahan lapar. Tapi kalau anak-anak kan enggak bisa," ucapnya.

Menurut dia, saat gempa terjadi, 80 persen rumah-rumah di tempat itu dalam kondisi hancur dan dinding retak-retak, termasuk masjid yang kini bangunannya sudah miring sehingga tidak bisa digunakan untuk beribadah.

Mereka tinggal di tenda-tenda pengungsian untuk berlindung dari teriknya panas dan dinginnya malam.

"Khusus di RT kami saja satu tenda kita tempati ramai-ramai. Karena selain rumah rusak, warga di sini juga takut kalau tidur di dalam rumah," katanya.

Dusun Selebung Daya, Desa Dasan Tengah berada di perbukitan atau 10 kilometer dari Kecamatan Tanjung. Untuk sampai ke dusun ini warga menggunakan sepeda motor, karena tidak ada angkutan umum menuju dusun tersebut.

Kondisi jalannya rusak, meski dusun itu berada di ibu kota Kabupaten Lombok Utara, Kecamatan Tanjung.

Di Dusun Selebung Daya terdapat tiga titik pengungsian yang dihuni oleh anak-anak, lansia dan bayi yang baru lahir. Mereka sangat membutuhkan makanan dan minuman, termasuk kebutuhan lain seperti tenda, selimut, dan popok bayi.

Arti berharap, pemerintah segera mengirim bantuan logistik ke tempat-tempat terpencil seperti ini, karena saat ini mereka sangat membutuhkan tenda, air minum dan pasokan makanan.

"Kami minta tolong supaya ada bantuan yang datang ke dusun kami. Kasihan anak-anak kalau hanya diberi makan kelapa," kata Arti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com