"Ada yang tendanya ditinggal, ada yang tetap dibawa jadi beres-beres tenda. Banyak barang yang ditinggal di Pelawangan," kata Rizky Prabowo, pendaki asal Solo, Senin (30/7/2018).
Baca Juga: Pendaki Rinjani: Kondisi Drop Mas, di Pos 2 Ada yang Sesak Nafas...
3. 1.226 pendaki yang terjebak dievakuasi, 1 meninggal dunia
Usaha keras Tim Evakuasi Gabungan membuahkan hasil. Sebanyak 1.226 pendaki yang sempat terjebak di Gunung Rinjani akibat gempa bermagnitudo 6,4 di Lombok, Minggu (29/7/2018) berhasil dievakuasi.
Berdasar data milik Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), dari 1.226 pendaki tersebut, 696 merupakan pendaki warga negara asing dan 530 WNI. Satu pendaki ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, atas nama M Ainul Taslim, pendaki asal Makassar.
"1.226 orang pengunjung berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Semua telah keluar dari kawasan TNGR," terang Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Selasa (31/7/2018).
Baca Juga: Kesaksian Rizky, Pendaki yang Berada di Gunung Rinjani Saat Gempa Lombok
4. Evakuasi dilakukan selama tiga hari, melalui jalur darat dan udara
Kesigapan dan profesionalisme Tim Evakuasi Gabungan (TEG) gempa Lombok, patut diapresiasi. Evakuasi pendaki dilakukan oleh Tim Evakuasi Gabungan selama tiga hari berturut-turut, dari hari Minggu (29/7/2018) hingga Selasa (31/7/2018).
Kondisi medan yang sulit dan penuh risiko pasca gempa tidak menyurutkan semangat para anggota tim. Pada hari Minggu dan Senin, TEG menggunakan jalur darat untuk mengevakuasi pendaki.
Pada hari Selasa, tim mengevakuasi 14 orang WNI dan satu jenazah pendaki asal Makassar dengan menggunakan tiga helikopter milik BNPB, TNI AD dan PT AMNT.
"Menurut laporan dari BTNGR, saat ini kawasan TNGR telah kosong dari pengunjung. Artinya sudah tidak ada pengunjung di kawasan TNGR. Semua pengunjung dari mancanegara telah dievakuasi dengan selamat," kata Sutopo, Selasa (31/7/2018).
Baca Juga: 1.226 Pendaki Telah Dievakuasi dari Gunung Rinjani
5. Pendaki tewas di puncak diduga tertimpa longsoran batu saat gempa
Suasana haru pecah saat jenazah pendaki asal Makassar, Mochamad Ainul Takzim (26), dimasukkan ke peti jenazah untuk dibawa pulang ke rumah duka di Makassar, Selasa sore (31/7/2018) pukul 17.00 Wita.
Seperti diketahui, jenazah Ainul sempat dibawa ker Rumah Sakit Bayangkara Polda NTB untuk menjalani visum. Namun, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi.
Sementara itu, tampak sejumlah rekan korban turut menunggu selama proses visum tersebut.
Kepala Rumah Sakit Bayangkara Polda NTB, AKBP Dr Dafianto Arief mengatakan, korban mengalami luka serius di bagian kepala.
“Kami hanya melakukan visum luar dan ditemukan luka serius di bagian kepalanya, diduga kuat terkena benturan benda tumpul,” kata Arief. Selain itu, keluarga korban dibebaskan dari biaya apapun, termasuk biaya penerbangan untuk memulangkan jenazah hingga sampai ke rumah duka.
“Kita juga membebaskan biaya apapun, termasuk penerbangan memulangkan jenazah korban gempa atau longsoran Rinjani ini, semua ditanggung negara,” katanya.
Baca Juga: Tangis Pendaki Rinjani Iringi Pemulangan Jenazah Ainul ke Makassar
Sumber: (Kompas.com: Mela Arnani, Karnia Septia, Lalu M. Syamsul Arifin, Fitri Rachmawati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.