Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencarian dan Evakuasi Pendaki di Gunung Mekongga Terkendala Cuaca

Kompas.com - 12/03/2017, 20:46 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Proses pencarian dan evakuasi empat mahasiswa Universitas Negeri Haluoleo, Sulawesi Tenggara, yang terjebak badai dan terserang hipotermia masih terkendala cuaca buruk.

Tim SAR Kolaka yang telah berangkat sejak beberapa hari lalu belum bisa memastikan apakah para mahasiwa itu sudah ditemukan atau belum. Sebab, tim pertama yang masuk ke dalam hutan sejak tiga hari lalu, hingga malam ini belum berhasil dikontak.

Personel Basarnas Kolaka, Buhari, mengatakan, saat ini tim dua telah tiba di pos 4 Gunung Mekongga.

"Malam ini kami tidak bisa melanjutkan perjalanan karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan. Tim pertama yang berangkat sejak beberapa hari lalu kami prediksi telah tiba di pos enam."

"Seandainya berhasil kita komunikasi dengan tim pertama, kita bisa mengetahui secara pasti di mana posisi mereka dan apakah sudah menemukan para mapala itu atau belum," katanya, Minggu (13/03/2017).

Buhari mengatakan, Basarnas membentuk tiga tim dalam proses pencarian dan evakuasi terhadap pendaki ini.

"Tim pertama sudah lebih dulu masuk hutan. Komunikasi dengan mereka tidak dapat dilakukan. Tim dua saat ini berada di pos 4 sambil menunggu kondisi cuaca membaik. Mungkin besok pagi kami lanjutkan perjalanan."

"Nah tim 3 masih berada di pos 2. Kalau dengan tim 2 kami masih bisa komunikasi," ujarnya.

Secara terpisah, pendaki senior bernama Ridwan Suddin dari Korps Pecinta Alam Indonesia menjelaskan bahwa tipikal Gunung Mekongga terbilang unik. Dalam kondisi dan cuaca tertentu bisa sangat ekstrim.

Sebagai gunung tertinggi di Sulawesi Tenggara, yaitu 2630 Mbpl atau dari permukaan laut membuat para Mahasiwa pecinta alam atau organisasi pecinta alam selalu merasa terpanggil untuk 'menjalah' gunung ini.

"Namun dalam mendaki Gunung Mekongga harus lebih hati-hati dan memperhitungkan segala segala sesuatunya, termasuk cuaca. Dalam kondisi cuaca normal butih kurang lebih 3 hari untuk mencapai puncaknya," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, empat dari enam pendaki yang tergabung dalam Mahasiswa pecinta Alam Navernos, Universitas Negeri Haluoleo, terserang hipotermia sehingga mereka tidak dapat melanjutkan perjalanan kembali ke kampung.

Sebelum terserang hipotermia, mereka sempat dihantam badai di tengah hutan. Dari enam itu hanya dua orang, yaitu Rahim dan Igun, yang berhasil turun ke kampung dan meminta bantuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com