Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/07/2018, 17:00 WIB
Budiyanto ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

SUKABUMI, KOMPAS.com - Berbagai jenis barang bekas tampak tersusun rapi di atas beberapa meja kayu di halaman sebuah rumah makan di Jalan Rumah Sakit, Kota Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (27/7/2018) pagi itu.

Puluhan wanita yang mayoritas ibu rumah tangga juga terlihat duduk-duduk di bangku-bangku yang terletak di bawah pohon rindang. Sinar mentari pun hanya bisa menembus celah-celah dedaunan dan ranting pohon.

Ibu-ibu ini mengenakan gaun panjang dan berhijab dengan paduan warna pastel. Nampak dari wajah-wajah kaum hawa ini terlihat bergembira, ceria dan penuh senyum saat menyapa kepada siapa pun yang baru datang.

Tidak terpikirkan sebelumnya, bila ibu-ibu yang berpenampilan modis ini ternyata wanita-wanita kreatif dan aktif. Mereka ini merupakan anggota komunitas pencinta dekorasi rumah atau home decor lovers (HDL) Sukabumi.

Baca juga: Samantha, Gadis Cilik Juara Dunia Catur Asal Bandung, Kejar Gelar Grandmaster

''Ya kami ini dari komunitas HDL. Komunitas yang beranggotakan ibu rumah tangga yang hobinya menghias rumah,'' ungkap Shelvie saat memperkenalkan diri kepada Kompas.com di sela kegiatan Gerakan #JadiBaruLagi yang digelar Avian Brands di Bunut 8 Coffe and Resto.

Tidak dipungkiri, munculnya kegemaran baru ini karena awalnya tidak ada pekerjaan dalam mengisi waktu luangnya sebagai ibu rumah tangga. Kaum ibu ini pun berusaha mencari kegiatan positif untuk mengisi waktu kosongnya.

Wanita-wanita yang mempunyai hobi sama mendekor rumah dari berbagai daerah, baik Kota maupun Kabupaten Sukabumi dipertemukan melalui media sosial (medsos). Mereka terus berkomunikasi melalui aplikasi jaringan pertemanan dalam telepon pintarnya.

Namun, jangan berpikir negatif dulu. Ibu-ibu yang hobinya kerap menghias rumah ini tidak akan menghabiskan uang belanja. Malah dengan kegemarannya yang barunya ini bisa mendapatkan penghasilan dari hasil kreatifnya.

Baca juga: Kronologi Kejadian Bocah TK Tertabrak Mobil Ayahnya Sendiri

''Gak ada kerjaan pada intinya. Lalu mencari kerjaan positif dan munculah ide mendekor rumah dengan peralatan yang ada,'' cerita Shelvie saat mengawali komunitasnya itu sekitar dua tahun lalu.

Mendekor atau menghias rumah yang dilakukan komunitas DCL ini bukan dengan membeli barang-barang baru atau dengan harga serba mahal. Namun, mereka memanfaatkan barang-barang bekas yang digunakan kembali.

Bahkan puluhan anggota komunitas DCL di Sukabumi ini sudah terbiasa dengan pekerjan pria. Seperti mengecat, mengamplas, menggergaji, memaku, memotong, hingga menggeser-geser sarana prasarana rumah tangga.

''Mendekor peralatan seadanya itu seperti kaleng kerupuk yang sudah tidak dipakai dijadikan lagi tempat gula pasir, lalu dicat dan diberikan variasi seperti pernak-pernik atau dipasangi bunga,'' tutur dia sambil mengecat bekas talenan kayu.

Baca juga: Dukung Jokowi, Mantan Cawagub Jabar Deklarasikan Gerakan #J2P

Selain kaleng bekas yang menjadi media ibu-ibu kreatif ini berkarya, masih banyak barang bekas lainnya yang dimanfaatkan kembali fungsinya. Ada juga botol, penanak nasi, talenan, papan kayu, kompor, besi, kendi, pagar, hingga kain.

Menekan stress

''Saya baru setahun bergabung dengan komunitas DCL ini. Alhamdulillah sangat menyenangkan, selain hobi hasil karyanya juga bisa menghasilkan,'' aku Irma salah seorang ibu rumah tangga yang juga sehari-harinya bekerja di salah satu perbankan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com