KOMPAS.com - Salah satu korban perdagangan orang asal Indonesia di China, D meminta bantuan agar dirinya dipulangkan dari negeri tirai bambu itu. Sebab, ia mengaku sudah tidak tahan disiksa oleh suaminya yang merupakan hasil kawin kontrak.
Permintaan wanita berusia 28 tahun itu disampaikan kepada mantan bupati Purwakarta Dedi Mulyadi melalui WhatsApp, Jumat (27/2018).
Dedi pun mengirimkan screen capture percakapan dirinya dengan D.
"Tolong kami pak, pulangkan kami dengan cepat," tulis D via WhatsApp sambil menambahkan emoticon tangan memohon dan wajah menangis.
Dedi mengatakan, setelah kasus perdagangan orang ke China itu menyeruak, pihaknya langsung mendatangi keluarga korban.
Kebetulan, sebagian besar korban adalah warga Purwakarta, Jawa Barat. Para korban adalah satu grup bermain di Purwakarta.
"Korban kawin kontrak ada sekitar 16 orang. Sebagian asal Purwakarta," kata Dedi kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat.
Dedi pun berkomunikasi dengan salah satu korban melalui WhatsApp. Nomor ponsel korban diketahui dari orangtuanya.
"Tadi saya sempat berkomunikasi dengan D di China. Nangis-nangis, nggak bisa ngomong lama. Dalam posisi disekap tapi bisa komunikasi," kata Dedi.
Baca juga: Belasan Wanita Dikawin Kontrak di China untuk Jadi Budak Seks
Menurut Dedi, selama di China, mereka diperlakukan layaknya budak belian. Dengan kawin kontrak, pelaku merasa perempuannya itu adalah budak belian.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.