Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Penemuan Karya Pelajar Indonesia, dari Kedondong hingga Asap Rokok

Kompas.com - 27/07/2018, 06:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pendidikan di Indonesia mungkin bisa dikatakan masih jauh dari kata ideal. Namun, ini bukan berarti siswa di Indonesia kekurangan prestasi.

Karya ilmiah sejumlah siswa di Indonesia tidak hanya membuat kita takjub, namun dunia internasional memberikan apresiasi. Berikut 5 karya ilmiah dari para siswa di sejumlah daerah di Indonesia.

Buah carica atau karikaya yang dijadikan minuman oleh masyarakat Suku Tengger, Jawa Timur, Jumat (8/6/2018).KOMPAS.com/ANDI HARTIK Buah carica atau karikaya yang dijadikan minuman oleh masyarakat Suku Tengger, Jawa Timur, Jumat (8/6/2018).

1. Minyak wangi dari buah carica karya siswa SMA di Wonosobo

Siswa SMA Muhammadiyah Wonosobo, Jawa Tengah, mengembangkan buah carica, buah khas dari pegungungan Dieng, untuk dijadikan makanan dodol dan menghasilkan parfum.

Proses destilasi yang mereka lakukan ternyata buah carica menyimpan aroma wangi menyegarkan. Penelitian tersebut dilakukan oleh 7 orang siswa pada awal tahun 2011.

Ketujuh siswa tersebut adalah Putri Ekaningtyas, Nur Laili Ekawati, Sara Nurul Hidayah, Dinda Indah RA, Indra Setia Rahmat, Defla Kartika dan Ajib Amarudin.

"Kami menghasilkan parfum setelah melakukan percobaan hingga empat kali gagal," kata Putri Ekaningtyas.

Seperti diketahui, carica merupakan buah jenis pepaya yang tumbuh subur di dataran tinggi Dieng. Namun beda dengan pepaya di tempat lain, carica memiliki kandungan serat lebih kenyal, dan getah lebih tebal.

"Selama ini kami mengamati carica hanya untuk sirup atau manisan. padahal carica menyimpan aroma khas yang tidak didapatkan pada buah lain," katanya.

Naufal Raziq, penemu listrik yang bersumber dari pohon kedondongDokumen KompasTV Naufal Raziq, penemu listrik yang bersumber dari pohon kedondong

2. Siswa di Aceh mengubah asam di buah Kedondong menjadi energi listrik

Sejak duduk di bangku SD, Naufal Raziq, memang memiliki ketertarikan terhadap sains. Remaja asal Desa Tampur Paloh, Aceh Timur itu pun melanjutkan "tugas" mata pelajaran IPA sewaktu SD, yaitu menghasilkan energi listrik dengan mengubah kandungan asam dari kentang.

Namun bedanya, Naufan kali ini memilih buah kandungan asam di buah kedondong pagar untuk menjadi energi listrik.

Proses penelitiannya yang panjang akhirnya membuktikan bahwa Kendondong pagar atau Spodias pinatta adalah media terbaik untuk menghasilkan energi listrik. energi yang dihasilkan mampu menyalakan sebuah lampu.

Dilansir dari Tribunnews, Jumat (19/5/2017), karya Naufal sudah dipatenkan. PT Pertamina EP pun sudah menggandeng Naufal dan listrik kedondong ala Naufan sudah menerangi 20 rumah di kampung halamannya.

Naufal pun akhirnya membantu "menerangi" kampungnya yang telah lama selalu gelap gulita saat malam tiba.

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi

3. Dua siswi dari Jawa Timur menciptakan tisu ramah lingkungan

Pada hari Kamis (9/3/2017), saat acara Indonesia Science Project Olimpiade (ISPO), Octaviana Galuh Pratiwi dan Shella Vidya Ayu, memamerkan temuan mereka berupa tisu ramah lingkungan.

Tisu ini berbahan dasar ampas nenas dan dikombinasikan dengan buah busuk, air, dan gula. Dilansir dari Tribunnews, (9/3/2017), campuran ampas nenas dengan buah busuk, air, dan gula akan menghasilkan selulosa bakteri Acetobacter xylinum.

Berdasar penelitian mereka, bahan inilah yang dijadikan bahan dasar membuat tisu. Seperti diketahui, bahan dasar tisu yang sering kita gunakan adalah selulusa tumbuhan, khususnya pohon pinus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com