Perjalanan Asep membuat Pelok Song jelas tak mudah. Asep butuh waktu empat bulan untuk merancang agar cangkang biji mangga bisa mengeluarkan bunyi yang memiliki tangga nada.
"Mulanya saya dan mahasiswa bereksperimen membuat beragam lubang, munculah asumsi bisa bikin pelog, salendro," imbuhnya.
"Untuk menentukan tangga nada sebetulnya hanya persoalan jumlah lubang (interval). Ternyata ini memiliki daya manipulasi, tangga nada bisa disesuaikan dengan tekanan tiupan," tutur Asep.
Asep menuturkan, Pelok Song merupakan alat musik sederhana dari bahan yang sederhana pula.
Ia berharap, alat musik yang ia ciptakan menjadi medium ekspresi baru khususnya bagi anak-anak yang mulai jauh dengan alat musik tradisional.
"Alhamdulillah sudah banyak yang pakai khususnya anak-anak. Poin dari penelitian ini, kita berbagi kepedulian terhadap lingkungan serta membuka ruang ekspresi anak-anak" jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.