Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikuburkan, Ratusan Buaya yang Dibantai Warga di Sorong

Kompas.com - 15/07/2018, 19:33 WIB
Kontributor Wamena, John Roy Purba,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

SORONG, KOMPAS.com – Sebanyak 292 ekor buaya dibantai oleh ratusan warga di sebuah penangkaran di Jalan Bandara, SP 1, Kelurahan Klamalu, Kecamatan Mariat, Kabupaten Sorong, Papua Barat, Sabtu (14/7/2018).

Kapolsek Aimas Kompol Emi Fenetyruma mengatakan, saat ini ratusan buaya yang telah dibantai warga dikuburkan di lokasi kejadian.

"Saat ini kami tengah menunggu pengelola dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Konservasi Sorong untuk membahas langkah-langkah selanjutnya," tutur Emi saat dihubungi, Minggu (15/7/2018).

Ratusan warga Tugu Merah, SP 1, Kita Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat, mengamuk hingga membantai 292 ekor buaya di penangkaran milik seorang pengusaha di Jalan Bandara, SP 1, Kelurahan Klamalu, lantaran salah seorang warga tewas dimangsa buaya, Jumat (13/7/2018).handout Ratusan warga Tugu Merah, SP 1, Kita Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat, mengamuk hingga membantai 292 ekor buaya di penangkaran milik seorang pengusaha di Jalan Bandara, SP 1, Kelurahan Klamalu, lantaran salah seorang warga tewas dimangsa buaya, Jumat (13/7/2018).
Baca juga: Ratusan Ekor Buaya Dibantai Warga di Sorong

Pembantaian buaya dilakukan warga Tugu Merah, SP 1, Kita Aimas, di penangkaran milik Albert Siahaan setelah seorang warga tewas dimangsa buaya, Jumat (13/7/2018).

"Ditaksir, pengusaha mengalami kerugian ratusan juta rupiah," ungkap Emi.

Baca juga: Cerita Pemilik 10 Ular Piton, Biaya Rp 3 Juta Per Bulan hingga Tolak Tawaran Rp 150 Juta untuk Syahrini (2)

E Barmala, seorang warga setempat yang melihat peristiwa itu, mengatakan, aksi itu spontan dilakukan warga yang marah kepada pemiliknya karena membangun penangkaran buaya di kawasan pemukiman warga.

Bahkan warga kerap ketakutan berada di sekitar lokasi penangkaran karena penangkaran dan ladang pertanian warga hanya dibatasi dengan pagar seng. Warga khawatir, pagar seng mudah sekali dilewati buaya.

"Harusnya penangkaran tidak ditempat terbuka dan jauh dari keramaian. Sebaiknya binatang seperti ini ditempatkan jauh dari lokasi pertanian ternak warga," tutur Barmala. 

Baca juga: Cawapres Jokowi Mengerucut pada 10 Nama, Siapa Saja Mereka?

Menurut dia, saat kejadian, warga leluasa masuk ke dalam penangkaran lantaran pintu penangkaran tak dikunci oleh pemiliknya yang saat itu tidak sedang berada di tempat.

Saat itu, warga langsung mengejar sepasang buaya yang berukuran besar kira-kira sepanjang dua meter lebih. Setelah berhasil ditangkap, warga kemudian mengikat dan menyeret buaya tersebut keluar penangkaran lalu beramai-ramai menikamnya hingga mati.

Baca juga: Jokowi: Saya Minta di Rest Area Jualannya Bukan Kentucky, Diganti Sate dan Soto...

Bahkan, polisi yang tiba di TKP tak mampu meredam emosi warga. Polisi, lanjut dia, hanya diam menyaksikan warga membantai satu per satu buaya, dari yang berusia bayi hingga dewasa. Total buaya yang mati sebanyak 292 ekor.

Baca juga: Renovasi Rumah Zohri dan Upaya Menjaga Kenangan Lama Sang Juara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com