LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Sebanyak tujuh kamar santri di Pesantren Madinatudiniyah Babul Huda, Desa Padang Sakti, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Jumat (22/6/2018) ludes terbakar.
Peristiwa menjelang magrib itu membuat seluruh santri dan manajemen pesantren panik.
Armada pemadam kebakaran dari Pemerintah Kota Lhokseumawe dan PT Perta Arun Gas dikerahkan untuk memadamkan api di kompleks pesantren tersebut.
Selain itu, masyarakat bersama taruna siaga bencana (Tagana) Lhokseumawe turut membantu memadamkan api.
Ketua Tagana Lhokseumawe, Samsul Bahri, menyebutkan penyebab kebakaran diduga karena arus pendek listrik.
Api dengan mudah membesar dan membakar seluruh kamar karena seluruh bangunan berkonstruksi kayu.
“Karena kayu, jadi mudah menyebar apinya,” sebut Samsul.
Baca juga: Kebakaran di Ungaran, 3 Rumah Hangus dan 2 Ekor Kambing Pingsan
Dia menyebutkan, sementara waktu, 18 santri yang menghuni tujuh kamar tersebut akan menginap di balai pengajian.
“Malam ini, tadi disepakati akan menginap di balai pengajian, karena kamar lainnya juga penuh. Jadi terpaksa menginap sementara di balai pengajian,” pungkasnya.