Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekonstruksi Ungkap Alur Pembunuhan Sadis terhadap Sopir Taksi Online di Palembang

Kompas.com - 20/06/2018, 18:14 WIB
Aji YK Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

PALEMBANG, KOMPAS.com - Subdit III Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan melakukan rekontruksi kasus perampokan serta pembunuhan yang menimpa sopir taksi online M Aji Saputra (25), Rabu (20/6/201).

Aji merupakan korban pembunuhan sadis yang dilakukan tiga perampok yakni Bambang Kurniawan (25), Yogi Andriansyah (19) dan Willy Anggara (18), yang berpura-pura sebagai penumpangnya. Bambang diketahui tewas ditembak mati petugas sedangkan Yogi dan Willy ditangkap hidup.

Dalam rekontruksi sebanyak 42 adegan tersebut, terungkap alur cerita bagaimana ketiga pelaku secara sadis menghabisi korban sampai akhirnya membuang korban di sebuah jembatan.

Pada adegan pertama terlihat, Bambang-yang diperankan dengan peran pengganti-dan Yogi, bertemu di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang untuk merencanakan aksi perampokan tersebut.

Baca juga: Pengemudi Taksi Online Ditemukan Tewas, Mobilnya Raib

Keduanya lalu menuju kawasan Masjid Agung untuk bertemu dengan Willy. Pada rencana awal, ketiga tersangka hendak bermaksud membegal motor.

Namun, karena harga yang murah, Bambang menanyakan kepada Willy apakah di kawasan Muratara ada yang mau membeli mobil curian, hingga akhirnya mereka sepakat untuk merampok seorang sopir taksi online.

Di tengah jalan, Bambang menemukan seutas tali tambang yang dipergunakan untuk menjerat leher Aji. Mereka langsung menuju ke kawasan terminal Km 12 menaiki angkot.

Minta orang pesan taksi online

Saat berada di Km 12, ketiga tersangka mencari orang untuk meminjam akun memesan taksi online. Namun, saat itu, mereka tak kunjung mendapatkan orang yang bisa meminjamkan akun.

Karena tak kunjung mendapatkan 'mangsa', Bambang, Willy dan Yogi, memutuskan berjalan kaki sejauh 5 kilometer menuju kawasan JM Sukarami, Palembang, untuk mencari mangsa.

Baca juga: Pengemudi Taksi Online yang Dirampok Mayatnya Digantung di Jembatan

Di sana, mereka bertemu saksi Fadil yang saat itu sedang menjaga parkir. Saksi kemudian didekati oleh tersangka Bambang untuk meminta dipesankan taksi online menuju Sukabangun II Palembang.

Fadil yang tak memiliki aplikasi tersebut, meminta kepada saksi Gusti Randa (21) untuk memesankannya.

Pesanan taksi online itu pun sempat ditolak sebanyak dua kali oleh para driver. Akhirnya pada kali ketiga pesanan diterima oleh korban M Aji Saputra, untuk mengantarkan tersangka ke Sukabangun II.

Tersangka Willy langsung duduk di samping korban, sementara Yogi di belakang sopir dan Bambang di tengah.

Setelah sampai di lokasi yang dituju, Aji meminta uang pesanan terhadap tiga tersangka. Bambang pun langsung menuju kedepan dan mematikan lampu mobil.

Lima tusukan obeng di bagian leher langsung dihujamkan Bambang kepada Aji. Yogi yang bersiap dikursi belakang langsung menjerat leher Aji.

Willy memegangi kaki korban yang terus meronta. Kurang puas, tusukan kembali dihujamkan Bambang sebanyak 10 kali.

Baca juga: Video Call Terakhir Aji, Sopir Taksi Online yang Tewas Dirampok

Korban sempat berupaya membuka pintu mobil untuk keluar. Namun, Willy langsung menarik tubuh Aji ke dalam mobil. Obeng pun diberikan Bambang kepada Willy, hingga tusukan sebanyak 30 kali lalu dihujamkan Willy.

Karena takut teriak, Yogi langsung menutupi muka korban dengan jaket. Mobil yang sudah diambil alih oleh Willy langsung menuju ke Jembatan Bruge, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin, untuk membuang mayat Aji di aliran sungai Musi.

Aji lalu diangkat tiga tersangka di atas jembatan. Saat tubuh Aji hendak dibuang ke sungai, besi pembatas jembatan yang panjang di bawah, mengganjal tubuh korban.

Situasi yang sudah menjelang subuh membuat ketiga tersangka itu meninggalkan begitu tubuh Aji yang tersangkut di bawah pembatas jembatan, hingga akhirnya ditemukan warga.

Baca juga: Pelaku Ingin Buang Jasad Sopir Taksi Online ke Sungai, tapi Tersangkut di Jembatan

“Pakaian korban dibawa para tersangka ke Muratara, lalu dibakar untuk menghilangkan jejak, di Desa AIr Pauh sebelum mobil korban dijual," kata Kasubdit IIII Jatanras Polda Sumsel AKBP Yoga Baskara, usai rekontruksi.

Dari rekontruksi tersebut, sambung Yoga, terlihat peran Bambang dalam pembunuhan sebagai otak kejahatan ini. Mulai merencanakan pembunuhan serta hendak membuang jenazah korban di sungai.

Baca juga: Tiga Rampok yang Tewaskan Sopir Taksi Online Dibekuk Setelah Dipancing Polisi

“Seluruhnya direncanakan Bambang, dia juga yang melakukan eksekusi pertama kepada korban. Lalu disambung Willy dan Yoga,” ujar AKBP Yoga.

Untuk tersangka Willy, setelah pemeriksaan lebih mendalam dinyatakan masih berusia di bawah umur yakni 18 tahun. Sehingga proses pemeriksaan dan peradilannya akan dilangsungkan dengan mekanisme peradilan anak.

Ulang tahun korban

Proses rekonstruksi bertepatan dengan hari ulang tahun M Aji Saputra yang ke 25 tahun. 

Cyhintia (25), istri korban, yang menghadiri rekontruksi itu, terlihat tegar melihat satu persatu adegan para tersangka menghabisi nyawa suaminya. 

Dengan menahan tangis, Cyhintia meminta hukuman yang setimpal untuk para pelaku.

“Suami saya ulang tahun hari ini, saya minta para pelaku juga dihukum mati atas perbuatannya sebagai kado ulang tahun suami saya,” kata Chyintia.

Kompas TV Aparat Polsek Palmerah, Jakarta Barat, menggagalkan upaya perampokan terhadap taksi online di kawasan Kota Bambu Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com