Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Anak Panti Asuhan di Makassar Menangis Setelah Dibegal

Kompas.com - 12/06/2018, 10:34 WIB
Hendra Cipto,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Video salah satu anak penghuni panti asuhan di Makassar yang menangis setelah dibegal menjadi viral di sosial media. 

Panti asuhan tersebut terletak di Jl Serigala Makassar. Sementara korban menangis di jalanan Jl Tupai Makassar setelah dibegal di siang hari dan uang Rp 500.000 yang terkumpul dari sedekah raib dibawa pelaku.

Dalam video tersebut, korbannya merupakan anak perempuan yang diperkirakan berusia sekitar 10 tahun ini menangis terduduk di tengah jalanan. Korban pun dikelilingi oleh anak-anak yang tinggal di sekitar Jl Tupai Makassar.

Setelah kejadian itu, datang seorang ibu-ibu menanyakan kepada korban. Namun, korban hanya bisa terus menangis. Anak-anak yang berada di sekitar korban yang menjadi saksi pembegalan itu menjawab pertanyaan ibu-ibu tersebut.

Baca juga: Kapolri: Kalau Tidak Bisa Atasi Begal, Kapolresnya yang Saya Begal...

Dalam keterangan pada video tersebut, korban sempat melakukan perlawanan kepada pelaku begal untuk mempertahankan uangnya Rp 500.000. Tetapi apalah daya, anak ini dipukul oleh pelaku begal. Setelah berhasil merampas uang korban, pelaku langsung kabur.

“Habis dibegal, uangnya Rp 500.000 diambil dua orang yang mengendarai motor,” jawab anak-anak yang menjadi saksi korban kepada ibu-ibu yang merekam video tersebut.

Video korban ini menjadi viral di media sosial dan berbagai tanggapan dari netizen terkait kasus tersebut. Netizen berharap, pelaku yang berjumlah dua orang yang mengendarai sepeda motor matic segera diringkus polisi.

Hingga kini, belum ada tanggapan dari aparat kepolisian terkait aksi pembegalan yang dialami anak penghuni salah satu panti asuhan di Kota Makassar tersebut.

Berantas begal

Kepolisian RI sendiri sangat serius untuk memberantas begal. Bahkan di Lampung, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menginstruksikan seluruh kepala polres di Provinsi Lampung untuk memberantas begal yang meresahkan warga dan para pemudik yang melintasi wilayah Lampung.

Baca juga: Mbok, Aku Mudik Mung Gowo Roti, Durung Iso Gowo Calon Mantu

 

"Saya minta seluruh kapolres dapat mengatasi kasus pembegalan ini, kalau tidak bisa atasi begal, maka kapolresnya yang saya begal. Paham kan maksud saya?" ujar Tito saat ditemui usai kunjungan ke areal Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung Selatan, Senin (11/6/2018).

Tito lalu meminta para kapolres dan jajarannya membuat tim khusus untuk mewujudkan hal tersebut.

"Kapolres semua harus buat tim khusus, tangkapin dulu mereka, kalau tidak tempel mereka, kalau masih belum bisa juga, silakan minta bantuan Kapolda untuk menurunkan anggotanya yang bersenjata guna atasi begal ini," tambahnya.

Selain meminta bantuan kapolda, lanjut Tito, kapolres juga bisa minta bantuan kepada komandan korem (danrem) setempat.

"Kelompok begal-begal bisa saja ditangkap dengan cara lembut. Kalau masih melawan, tindak tegas," tuturnya.

Kompas TV Polisi menyita barang bukti kejahatan berupa pisau sangkur, badik, dan parang serta 12 motor berbagai jenis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com