KARAWANG, KOMPAS.com -Dua begal yang menewaskan guru Enok ditembak mati jajaran Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Karawang.
Dua penjahat itu, D dan N, menjambret Enok Suhaeni, guru SMP Negeri 2 Bungursari Purwakarta, pada 27 Maret 2018, hingga korban tewas lantaran terjatuh dari motor.
"Penangkapan kedua pelaku itu berawal dari tertangkapnya anggota komplotan penjahat jalanan wilayah Cikampek beriniaial R," ujar Kepala Polres Karawang Hendy Febrianto Kurniawan, saat ekspose kasus itu di depan Instalasi Forensik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, Rabu (11/4/2018).
Hendy mengatakan, pihaknya sudah lama memburu kedua pelaku. Namun, baru Senin (9/4/2018) dini hari, keduanya tertangkap.
Keberadaan kedua penjambret itu tercium setelah polisi menangkap rekan kelompok mereka, R. Dari hasil pemeriksaan R, terungkap identitas D dan N.
Baca juga : Polres Karawang Terus Buru Begal yang Tewaskan Guru Seni Budaya
Polisi kemudian menangkap D dan N di tempat persembunyiannya. Namun, saat digiring untuk menunjukkan keberadaan anggota komplotan mereka lainnya, keduanya melawan petugas dengan menggunakan sebilah samurai yang disembunyikan di sebuah tempat.
"Melalui tindakan tegas terukur, anggota kami bisa melumpuhkan keduanya. Tetapi saat dibawa ke puskesmas terdekat, nyawa keduanya tidak dapat diselamatkan," ujar Hendy.
Hendy mengungkapkan, komplotan begal tersebut kerap beraksi di jembatan layang Cikampek dan Pantura wilayah Kotabaru, Karawang, pada dini hari. Sasaran mereka adalah para wanita yang membawa tas di punggung atau diselempangkan di lengan.
"Korban biasanya para karyawan yang akan berangkat atau pulang kerja," tambahnya.
Baca juga : Kepala Terbentur Aspal, Guru Korban Begal Meninggal
Oleh karenanya, ia mengimbau wanita yang membawa tas sembari mengendarai sepeda motor, sebaiknya menyembunyikan tas di dalam jaket atau dikenakan di bagian depan badan.