Risma: Jangan Pilih Pemimpin Yang "Keminter"

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengimbau warganya agar memilih pemimpin yang bersedia mendengar aspirasi rakyatnya, bukan sok pintar, atau yang dalam istilah lokal Surabaya disebut "keminter".

"Pilih pemimpin yang mau mendengar suara rakyatnya, bukan yang keminter, yang tidak pernah mau mendengar aspirasi rakyat," kata Risma saat sahur bersama relawan pasangan Cagub dan Cawagub Jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) - Puti Guntur Soekarno di trotoar Jalan Urip Simoharjo, Minggu (10/6/2018).

Risma melihat, pasangan Gus Ipul - Puti adalah pasangan yang tidak keminter, dilihat dari program-program pembangunan yang ditawarkan. "Insya Allah, Gus Ipul dan Mbak Puti ini amanah dan mau mendengar aspirasi rakyat Jawa Timur," ucapnya.

Salah satu program pasangan nomor urut 2 di Pilkada Jatim itu yang mewadahi aspirasi masyarakat bawah, kata Risma adalah program Pendidikan Digratiskan Dilanjutkan (Dik Dilan). Karena menurut Risma, banyak warga yang mengeluh sejak pendidikan SMA dan SMK diambil alih pemerintah provinsi.

Baca juga: Peta Terkini Pertarungan di Pilkada Jatim Versi Charta Politika

"Saya pernah mendapat surat dari warga yang mengeluh ditarik uang 10 juta untuk masuk ke SMP negeri. Warga menengah ke bawah pasti mengeluh, akhirnya anaknya tidak disekolahkan karena mahal," ucapnya.

Sepanjang liburan hari raya Idul Fitri, Risma berjanji akan terus berkeliling untuk mengkampanyekan Gus Ipul - Puti Soekarno.

"Mari pilih nomor 2, ajak orang-orang dekat kita. Kalau enggak ada 5 orang, ya 3 orang boleh. Kalau enggak bisa lewat telpon ya lewat Whatsapp," sebut Risma.

Di Pilkada Jatim, pasangan Gus Ipul - Puti diusung PDIP, Partai Gerindra, PKB, dan PKS. Pasangan ini akan melawan Khofifah Indar Parawansah - Emil Elistyanto Dardak yang diusung PPP, Partai Demokrat, Golkar, Nasdem dan Partai Hanura.