Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Petulo dan Laklak, Jajanan Khas Ramadhan dari Banyuwangi

Kompas.com - 03/06/2018, 10:51 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

Sementara untuk pembuatan laklak baru dimulai sekitar pukul 07.00 pagi.

Ada 8 cobek yang disiapkan di atas empat kompor. Dia mengaku sengaja tetap mempertahankan cetakan tanah liat untuk menjaga rasa.

Dalam membuat petulo dan laklak, Ika dibantu lima orang tetangganya.

Baca juga: Manfaatkan Jam Sepi saat Ramadhan, 3 Orang Ini Curi Motor Dalam 15 Detik

Dalam satu hari dia bisa menghabiskan 35 kilogram tepung dan 50 kelapa yang digunakan untuk kuah petulo dan laklak.

"Alhamdulilah bisa memberikan pekerjaan buat tetangga. Walaupun bukan Ramadhan saya tetap buat, tetapi enggak sebanyak ini," ujarnya. 

Mencicil sepeda motor

Ika mulai berjualan petulo dan laklak sejak 18 tahun lalu.

Awalnya jajanan ini dijajakan sendiri oleh Ika dari satu rumah ke rumah lain dengan berjalan kaki.

Ika (42) berjualan petulo dan laki-laki selama 18 tahunKOMPAS.COM/Ira Rachmawati Ika (42) berjualan petulo dan laki-laki selama 18 tahun
Kemudian dia dibantu kredit sepeda motor oleh salah satu toko kue langganannya.

Baca juga: 5 Hashtag Paling Dicari Selama Ramadhan di Instagram

"Saya beli sepeda motor nyicil dan bayarnya dipotong dari penjualan kue. Jadi bayarnya pakai petulo itu," katanya sambil tertawa.

Berkat menjual petulo dan laklak, Ika juga sudah bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarga dan membiayai kuliah anaknya. 

Selama empat tahun terakhir, Ika dipercaya menyuplai kue-kue pesanan kantor dan perusahaan yang ada di Banyuwangi.

Baca juga: Selama Ramadhan, Waroeng Sate Klatak di Semarang Ini Beri Diskon

Cara membuat petulo Banyuwangi yaitu menggunakan alat khusus sehingga bentuk nya unikKOMPAS.COM/Ira Rachmawati Cara membuat petulo Banyuwangi yaitu menggunakan alat khusus sehingga bentuk nya unik
Selain itu, tak sedikit pedagang takjil musiman yang juga membeli kue dari Ika.

Mereka biasanya akan mendatangi rumah Ika pada siang hari untuk mengambil pesanan.

"Saya sudah enggak keliling lagi. Sekarang untuk modal awal puasa, biasanya saya menyiapkan minimal Rp 10 juta untuk beli bahan," ucap Ika. 

Baca juga: Potret Lansia Rayakan Ramadhan di Panti Jompo, Kematian Bisa Datang Kapan Saja (2)

Selain petulo dan laklak, Ika juga melayani pemesanan makanan takjil lainnya seperti kolak pisang dan bubur sumsum. 

"Biasanya untuk mereka yang baru pulang kampung untuk suguhan lebaran. Pokoknya malam takbiran itu malah kerja buat kue semalam suntuk, tetapi ya dijalani saja. Saya enggak tega kalau mau menolak apalagi mereka baru mudik pasti pengin menyicipi jajanan ini," ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com