Sementara untuk pembuatan laklak baru dimulai sekitar pukul 07.00 pagi.
Ada 8 cobek yang disiapkan di atas empat kompor. Dia mengaku sengaja tetap mempertahankan cetakan tanah liat untuk menjaga rasa.
Dalam membuat petulo dan laklak, Ika dibantu lima orang tetangganya.
Baca juga: Manfaatkan Jam Sepi saat Ramadhan, 3 Orang Ini Curi Motor Dalam 15 Detik
Dalam satu hari dia bisa menghabiskan 35 kilogram tepung dan 50 kelapa yang digunakan untuk kuah petulo dan laklak.
"Alhamdulilah bisa memberikan pekerjaan buat tetangga. Walaupun bukan Ramadhan saya tetap buat, tetapi enggak sebanyak ini," ujarnya.
Mencicil sepeda motor
Ika mulai berjualan petulo dan laklak sejak 18 tahun lalu.
Awalnya jajanan ini dijajakan sendiri oleh Ika dari satu rumah ke rumah lain dengan berjalan kaki.
Baca juga: 5 Hashtag Paling Dicari Selama Ramadhan di Instagram
"Saya beli sepeda motor nyicil dan bayarnya dipotong dari penjualan kue. Jadi bayarnya pakai petulo itu," katanya sambil tertawa.
Berkat menjual petulo dan laklak, Ika juga sudah bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarga dan membiayai kuliah anaknya.
Selama empat tahun terakhir, Ika dipercaya menyuplai kue-kue pesanan kantor dan perusahaan yang ada di Banyuwangi.
Baca juga: Selama Ramadhan, Waroeng Sate Klatak di Semarang Ini Beri Diskon
Mereka biasanya akan mendatangi rumah Ika pada siang hari untuk mengambil pesanan.
"Saya sudah enggak keliling lagi. Sekarang untuk modal awal puasa, biasanya saya menyiapkan minimal Rp 10 juta untuk beli bahan," ucap Ika.
Baca juga: Potret Lansia Rayakan Ramadhan di Panti Jompo, Kematian Bisa Datang Kapan Saja (2)
Selain petulo dan laklak, Ika juga melayani pemesanan makanan takjil lainnya seperti kolak pisang dan bubur sumsum.
"Biasanya untuk mereka yang baru pulang kampung untuk suguhan lebaran. Pokoknya malam takbiran itu malah kerja buat kue semalam suntuk, tetapi ya dijalani saja. Saya enggak tega kalau mau menolak apalagi mereka baru mudik pasti pengin menyicipi jajanan ini," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.