Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merapi Meletus, 370 Warga Babadan Mengungsi

Kompas.com - 02/06/2018, 06:01 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Ratusan warga Desa Babadan 2, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mengungsi setelah Gunung Merapi meletus, Jumat (1/6/2018) malam.

Mereka diduga ketakutan sehingga secara mandiri melakukan evakuasi ke balai desa setempat, sekitar pukul 22.30.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edi Susanto mengatakan, ada 370 warga yang mengungsi ke balai desa, mengingat pemukiman mereka hanya berjarak 4,5 kilometer dari puncak Merapi.

Baca juga: Bandara Internasional Adi Soemarmo Kembali Dibuka Pasca-Erupsi Merapi

"Mungkin mereka panik, lalu inisiatif bergeser menginap di balai desa," kata Edi, Jumat malam.

370 warga tersebut berasal dari 110 kepala keluarga, yang terdiri dari balita 32 orang, lansia 29 orang, difabel 2 orang, dan ibu hamil 3 orang.

Pihaknya telah melakukan kajian cepat dengan mengirimkan sejumlah logistik dan kebutuhan lainnya.

Baca juga: Gunung Merapi Kembali Meletus Pukul 20.24 WIB dan 21.00 WIB

BPBD juga terus melakukan pemantauan dan sosialisasi terkait kondisi Gunung Merapi kepada warga.

Sebelumnya diberitakan, sepanjang Jumat (1/6/2018), Gunung Merapi meletus sebanyak 3 kali, pada pukul 08.20, 21.00, dan 21.24.

Tidak ada awan panas yang menyertai letusan ini, hanya dampak hujan abu vulkanik yang sempat menyelimuti sebagian wilayah Kabupaten Magelang, hingga Semarang.

Baca juga: Jumat Malam Merapi Kembali Meletus, 500-an Warga Stabelan Mengungsi

"Kami imbau warga tetap tenang, tetapi meningkatkan kewaspadaan. Apabila terjadi hujan abu gunakan alat perlindungan diri (ADP) saat beraktivitas di luar, seperti masker, kacamata, penutup kepala dan alas kaki," ujar Edi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com