Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/06/2018, 16:54 WIB
Ahmad Faisol,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Densus 88 Anti-Teror Polri kembali melakukan penangkapan terhadap pria yang diduga terkait terorisme, Kamis (31/5/2018) malam. Penangkapan diwarnai suara tembakan.

Dia adalah mantan narapidana terorisme Isnaeni Romdhoni alias Doni (35), warga Jalan Sunan Giri R Kelurahan Sumbertaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.

“Iya, benar. Densus membawa IR semalam,” kata Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurizal, Jumat (1/5/2018).

Mustakim, warga sekitar, mengatakan, penangkapan Doni berlangsung dramatis.

Warga sekitar sempat mendengar beberapa kali suara tembakan yang sebelumnya dikira petasan.

“Saya dengar suara seperti tembakan sebanyak tiga kali. Awalnya saya kira petasan. Terus, saya juga dengar suara ibunya berteriak dari dalam rumahnya,” katanya.

Mustakim yang rumahnya persis di belakang rumah Doni, mengira suara itu berasal dari mercon. Namun, tak berapa lama ia mendengar ada suara seperti orang berlari.

Setelah Doni dibawa, polisi langsung memasang garis polisi dan sterilisasi di rumah tersebut.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. Namun, penangkapan itu dibenarkan oleh Bambang, sekretaris RT setempat.

Dari catatan media, Doni ditangkap Densus 88 di Jalan Raya Kedung Cowek, Kenjeran, Surabaya, pada Senin malam (20/1/2014) silam, karena kasus terorisme.

Doni meracik bom pipa di rumah kontrakan di Kota Probolinggo. Bom itu rencananya diledakkan di Surabaya. Atas perbuatannya Doni divonis 6 tahun penjara dan hanya menjalani 4 tahun 2 bulan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com