Namun, pada imbauan yang ketiga, barulah kepanikan di dalam pesawat tersebut terjadi. Karena, pada imbauan tersebut, pramugari menyebutkan adanya penumpang yang diduga membawa bahan bahan peledak.
"Untuk alasan keselamatan penerbangan, para penumpang dimohon untuk meninggalkan pesawat melalui pintu depan karena diduga ada penumpang yang membawa bahan peledak. Itu yang membuat penumpang panik," kata Marcelina.
Padahal, sebelum memberikan imbauan, sambung Marcelina, pramugari sudah meminta FN keluar dari pesawat dengan membawa tasnya untuk diperiksa.
"Pramugari bersama petugas bandara sudah melakukan pemeriksaan terhadap tas milik FN yang di dalamnya ada tiga buah laptop," jelas Marcelina.
Usai memeriksa isi tas, sambung Marcelina, pramugari tersebut kemudian meminta FN kembali ke tempat duduk dan menyimpan tas miliknya di kabin.
Baca juga: Polisi Tahan FN, Tersangka Gurauan Bom di Pesawat Lion Air
Pada saat FN kembali ke tempat duduknya, pramugari yang memeriksa isi tas tadi masuk ke ruang pilot. Tak lama kemudian, sang pilot keluar sembari memarahi FN.
"Pilot yang bule itu kemudian marah dalam bahasa Inggris. Dan, saya tanya ke FN, dia tidak paham apa yang diucapkan pilot dalam bahasa Inggris itu," kata Marcelina.
Usai memarahi FN, sambung Marcelina, pilot kemudian masuk kembali ke ruangannya.
"Setelah pilot marah dan masuk kembali, baru kemudian ada imbauan dari pramugari," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.