POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Sebuah Al Quran mini berukuran 3x2 cm milik warga di Kelurahan Amassangan, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, disimpan dan dipelihara layaknya menyimpan perhiasan emas.
Al Quran berisi 30 juz ini hanya dikeluarkan pemiliknya dari lemari setiap peringatan Nuzulul Quran atau tadarus di bulan Ramadhan.
Al Quran berukuran super kecil ini ditulis tangan dangan tinta emas.
“Ini ditulis tangan dengan tinta emas. Hurufnya memang sangat kecil tapi bisa dibaca seperti Al Quran pada umumnya,” jelas Asrul, salah satu pewaris, yang ditemui di rumahnya, Jumat (25/5/2018).
Baca juga: Ditulis dengan Tangan, Al Quran Sutra Ini Dihargai Rp 2,8 Miliar
Asrul menjelaskan, Al Quran mini ini diperkirakan sudah ada ratusan tahun lalu, diperkirakan sudah ada sejak abad ke-18.
Al Quran tersebut merupakan warisan leluhur yang diberikan oleh salah satu tokoh penyebar agama Islam di tanah Mandar, To Salama di Labuang Padang, atau dikenal Tuang Langarang, salah satu penyebar agama islam di tanah Mandar.
Semasa hidupnya ia tinggal di Samasundu, Desa Napo Kecamatan Limboro, Polewali Mandar.
Al Quran tersebut disimpan turun temurun oleh generasi cucu Tuang Langarang. Saat ini disimpan di rumah Asrul di Kelurahan Amassangan, Kecamatan Binuang, Polewali Mandar.
Baca juga: Hafal Al Quran Surah Arrahman, Bisa Hapus Tato Gratis di Sini
Agar Al Quran super mini ini tidak cepat rusak ia hanya dikeluarkan pada waktu tertentu saja.
Al Quran super kecil ini juga mempunyai tempat khusus.
Sebagian orang mungkin agak kesulitan untuk membacanya karena ukiran tulisannya sangat kecil, namun bagi Asrul, sang pemilik mushab Al Quran mini ini tak ada kesulitan.
Asrul yang sudah sangat mengenal karakter hurufnya dengan mudah membaca ayat demi ayat hingga berjumlah 14 surat atau 30 jus.
Seperti biasaya Al Quran ini dipakai keluarga Asrul tadarusan atau ngabuburit sambil baca Al Quran mini di subuh atau sore hari, usai sahur atau menjelang buka puasa.