Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Al Quran Kecil untuk Nafal...

Kompas.com - 12/12/2017, 09:58 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Kepergian Nafal (28) untuk selamanya telah membawa duka mendalam. Tidak hanya untuk keluarganya, tetapi juga para sahabat dan rekannya sesama komunitas pesepeda.

Pria bernama lengkap Umartono Nafal Quryanto ini terjatuh ke dasar jurang di perbatasan India-Nepal, tepatnya di Uttarakhand, saat sedang melintasi jalur tersebut menggunakan sepeda seorang diri.

Masih kuat di ingatan Dewi Amalia (41), kakak kandung Nafal, saat adiknya pertama kali akan pergi dari rumah untuk mewujudkan impiannya berkeliling negara menggunakan sepeda.

Sebelum pergi, Dewi sempat memberikan sebuah Al Quran kecil untuk sang adik. Dewi berharap, dengan pemberiannya itu, Nafal selalu dilindungi selama perjalanannya menyusuri daerah-daerah yang belum pernah dilewati sebelumnya.

"Saya sempat memberi dia Al Quran, supaya tetap ingat ibadah di mana pun berada. Di situ saya juga menulis, ke mana pun kamu pergi harus ingat sama Allah," kenang Dewi, saat ditemui di rumah duka, Senin (11/12/2017).

Selain sebuah Al Quran, Dewi juga menyelipkan sebuah foto mereka berdua tanpa diketahui oleh Nafal. Harapannya, ketika Nafal membuka Al Quran itu, ia melihat foto itu.

"Tapi, sampai terakhir komunikasi, dia belum bilang udah lihat foto itu apa belum," katanya.

Sebelum mendapat kabar duka atas meninggalnya Nafal, Dewi memang sudah merasakan firasat. Terlebih sudah sejak akhir bulan November, ia tidak bisa berkomunikasi dengan adiknya itu. Kata Dewi, firasat itu semakin kuat di saat-saat awal bulan Desember.

Baca juga : Video Ucapan Ultah dari Nafal Jadi Pesan Terakhirnya Sebelum Meninggal

Karena tidak bisa berkomunikasi dengan Nafal, dirinya berencana mendatangi KBRI di sana. Tapi niatan itu akhirnya diurungkan, sebab keluarganya meminta Dewi untuk menunggu.

"Saya belum pernah ada urusan di KBRI, jadi bingung mau gimana setelah di sana. Apalagi mau nanya orang ilang, nggak punya nomor paspor, nggak punya nomor visa," tuturnya.

"Terus kakak saya yang nomor dua bilang, tunggulah sampai hari Rabu semoga ada kabar. Benar sih ada kabar, tapi kabarnya, ya itu, Nafal udah nggak ada," sambungnya.

Sebelum putus komunikasi pada tanggal 26 November 2017, lanjut dia, Nafal sempat bilang bahwa dirinya akan melewati wilayah yang susah sinyal. Dalam komunikasi tersebut, adiknya itu juga menyebut bahwa ia sudah mau menuju ke Uttarakhand, wilayah perbatasan India-Nepal.

Bahkan dari komunikasi terakhirnya melalui video call, Nafal tampak lebih kurus dari sebelum berangkat. Selain itu, kata Dewi, kulit adiknya juga lebih hitam dan sudah banyak tumbuh cambang.

"Komunikasi dengan keluarga lewat saya, setiap hari. Kalau udah tiga hari nggak ada kabar dari dia, biasanya saya langsung hubungin untuk memastikan kalau baik-baik saja," ujar dia.

Nafal memang sudah merancang keberangkatannya itu sejak tiga tahun lalu. Saat itu, ia sudah mulai banyak berolahraga, merancang rute, dan menabung.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com