YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana menyampaikan, masyarakat masih mengingat erupsi Gunung Merapi 2010.
Karenanya, ketika terjadi letusan freatik pada Senin (21/05/2018), warga secara mandiri turun ke tempat yang aman.
"Titik krusial yang paling penting pada penguatan psikologi masyarakat," ujar Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana seusai rapat koordinasi, Selasa (22/5/2018).
"Masyarakat masih ter-memory dengan peristiwa 2010. Sehingga merespon aktivitas yang sebenarnya letusan freatik, tetapi dalam kerangka memory masa lalu," ucapnya.
Baca juga: Nostalgia: Kisah Saechani, Penjaga Merapi yang Pernah Disangka Mati
Apalagi karena kejadiannya malam dan khawatir tidak mengetahui ketika terjadi aktivitas lebih besar, warga memilih turun.
Untuk itu, ia melihat perlu penguatan psikologis terhadap masyarakat dan mensosialisasikannya.
Dengan demikian, masyarakat bisa memahami apa itu letusan freatik dan bagaimana meresponsnya.
"Ini yang kemudian sangat perlu ada sosialiasi masyarakat. Sehingga bisa merespons aktivitas letusan freatik, dan tidak perlu mengungsi," tandasnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.