MAGELANG, KOMPAS.com - Belum ada warga sekitar puncak gunung Merapi di wilayah Magelang yang mengungsi pasca-kenaikan status "waspada", Senin (21/5/2018) malam.
"Belum ada (pengungsi). Protapnya, pada status "siaga" masyarakat mengungsi atau diungsikan," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edi Susanto saat dihubungi, Selasa (22/5/2018).
Meski demikian, pihaknya telah melakukan kesiapsiagaan menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi di Gunung Merapi.
"Puskesmas, TEA (Tempat Evakuasi Akhir), dan personel siap menghadapi kemungkinan yang terjadi. Mohon doanya," tuturnya.
Baca juga: Status Gunung Merapi Dinaikkan Jadi Waspada
Edi menyebutkan, berdasarkan data 2017, sebanyak 3 Kecamatan meliputi 19 desa di sekitar Merapi yang masuk kategori rawan bencana erupsi, yaitu Kecamatan Srumbung, Sawangan, dan Dukun.
"Ada sekitar 46.616 jiwa penduduk yang tinggal di wilayah tersebut, " papar Edi.
TEA tersebar di 6 Kecamatan yakni Srumbung, Salam, Ngluwar, Muntilan, Mungkid dan Borobudur.
Baca juga: Video Letusan Merapi yang Viral Selasa Pagi Hoaks
Menurutnya, sosialisasi terkait kondisi Gunung Merapi terkini terus disampaikan kepada masyarakat. Hal ini penting sebagai upaya mitigasi atau mengurangi risiko bencana.
"Untuk sosialisasi sudah kami lakukan, kemarin dari BPPTKG Yogyakarta sudah kita hadirkan di Kecamatan Srumbung," tuturnya.
Seperti diberitakan, Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta telah mengalami letusan freatik sebanyak tiga kali dalam sehari, Senin (21/5/2018).
Gunung ini terus menunjukkan perkembangan aktivitas signifikan sehingga BPPTKG menaikkan status dari "Normal" menjadi "Waspada".
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.