Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Dedi Mulyadi dan Uu Ruzhanul Ulum Adu Argumen Soal Rumput dan Sampah Alun-alun

Kompas.com - 15/05/2018, 11:41 WIB
Dendi Ramdhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Debat publik kedua Pilkada Jabar 2018 yang berlangsung di Universitas Indonesia (UI), Depok, Senin (14/5/2018) malam, berlangsung seru.

Salah satunya, perang pendapat antara pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) dengan pasangan nomor urut 4 Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Deddy-Dedi).

Setelah debat alot membahas Citarum antara Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar, kini giliran Dedi Mulyadi yang mengkritisi kesemrawutan di kawasan Tasikmalaya, daerah yang Uu Ruzhanul pimpin.

Dalam sesi itu, Dedi bertanya soal tingginya rumput Alun-alun dan banyaknya sampah. Namun, Dedi tak menyebut di mana lokasi yang dimaksud.

Baca juga: Debat Seru Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar soal Citarum

"Pertanyaannya saya sampaikan ke Pak Uu, waktu saya kunjungan ke Kabupaten Tasik, saya ke Alun-alun, di sana rumputnya 2 meter sampahnya numpuk. Nah apa yang menjadi faktor penyebab hal yang kecil saja tidak terselesaikan di Kabupaten Tasik?" tanya Dedi.

Seolah tahu dengan serangan Dedi, Uu meluruskan jika tempat yang dimaksud bukan Alun-alun Kabupaten Tasikmalaya.

"Yang pertama, itu bukan Alun-alun kabupaten, tapi itu hanya bunderan jalan. Alun-alun kabupaten itu di depan masjid agung dan itu sedang dibangun," jawab Uu.

Menurut Uu, urusan membersihkan sampah tak hanya jadi tanggung jawab bupati.

Baca juga: Gaya Dedi Mulyadi Berjalan Santai di Atas Karpet Merah Acara Debat Publik

"Sudah beberapa bulan saya tidak lagi ngantor di sana karena lagi cuti. Jadi rumput yang bapak sampaikan tadi kita tidak pernah memerintahkan karena tidak punya kewenangan. Tapi insya Allah kalau saya kembali ke sana ketika sudah mendapat predikat kemenangan saya akan suruh tim di sana untuk membereskan," ucap Uu disambut riuh peserta debat.

Dedi pun segera menyanggah pernyataan Uu. Menurut dia, masalah sampah bukan soal kewenangan. Dedi mengklaim, kondisi itu sudah lama dibiarkan.

"Mohon maaf Pak Uu, saya memahami itu bukan baru sekarang. Beberapa kali saya ke Kabupaten Tasik memang daerah itu seperti itu. Bukan hanya sekarang saat bapak cuti di luar tanggungan negara. Tetapi kesemrawutan itu sudah terjadi sejak lama dan jarang dibersihkan dan itu menurut pengakuan warga sekitar," ujar Dedi.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Kami Bukan Ingin Menang di Survei...

Ridwan Kamil mencoba membantu menjawab. "Saya bantu boleh," sanggah Ridwan.

Seakan belum puas dengan jawabannya. Uu langsung memotong pembicaraan Ridwan.

"Sebentar," Uu menyela.

Uu berpendapat, masalah kebersihan tak hanya jadi tanggung jawab pemerintah kabupaten. Dalam konteks masalah yang ditanyakan Dedi, Uu mmengatakan pembersihan sampah di bunderan jalan itu jadi kewenangan aparat kewilayahan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com