BANDUNG, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan menangkap pegawai negeri sipil (PNS) di Bandung Barat, Selasa (10/4/2018).
Saat dikonfirmasi, Bupati Bandung Barat Abubakar hingga pukul 22.00 WIB mengaku tak mengetahui kabar tersebut. Abubakar juga sebelumnya mengklarifikasi informasi soal penangkapan dirinya oleh KPK.
"Saya enggak tahu, justru saya masih gelap soal informasi yang berkaitan dengan teman-teman SKPD. Penyegelan juga saya kebetulan hari ini gak ke komplek Pemda," ujar Abubakar saat ditemui di rumahnya, Selasa (10/4/2018) malam.
Abu mengaku belum mencari tahu kabar tersebut. Sebab disaat bersamaan, ia sibuk mengklarifikasi kabar penangkapan dirinya serta fokus mendampingi istrinya, Elin Abubakar, yang bertarung dalam Pilkada Bandung Barat.
"Boro-boro ngecek ke anak buah, saya fokus mendampingi ibu dulu," ucap dia.
(Baca juga : Bupati Bandung Barat: KPK Hanya Meminta Klarifikasi )
Namun, Abubakar mengaku sempat didatangi dua petugas KPK sore tadi. Mereka datang untuk meminta konfirmasi soal isu dirinya yang memerintahkan sejumlah pejabat setor dana untuk kepentingan kampanye istrinya dan biaya pengobatannya.
Proses pemeriksaan berlangsung di rumah dinasnya dari sore hari hingga selepas isya.
"Dua orang (petugas KPK) pas setelah memberikan keterangan saya izin shalat. Sore antara jam 17.00 WIB sampai Isya mungkin keterangan itu. Setelah dibuat berita acara dan sesuai dengan keterangan saya," ungkapnya.
Dia pun siap bersikap kooperatif kepada KPK jika isu tersebut terus berlanjut. "Kalau persoalan isu mereka menggalang dana dan sebagainya mari buktikan, ada ga?" katanya.
(Baca juga : Humas: Tak Ditangkap KPK, Bupati Bandung Barat di Rumah Anaknya )
"Justru yang saya tahu hanya tadi kedatangan petugas yang minta klarifikasi apakah betul ada penggalangan dana untuk keperluan saya berobat dan pemenangan. Saya tegaskan gak pernah saya menggalang dana," jelasnya.