Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Perdana Pilgub Jatim, Khofifah Usung Millenial Job Center, Gus Ipul Andalkan SMK dan Mas Metal

Kompas.com - 10/04/2018, 21:06 WIB
Caroline Damanik

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Ketersediaan lapangan kerja dan kualitas sumber daya manusia di Jawa Timur menjadi perhatian khusus yang dibawa sebagai salah satu pertanyaan untuk kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur dalam debat perdana Pilkada Jawa Timur di Surabaya, Selasa (10/4/2018).

Pasangan Saifullah Yusuf dan Puti Soekarnoputri mengandalkan peningkatan kualitas pendidikan sekolah menengah kejuruan (SMK) dan melek digital.

Saat ini, menurut pria yang kerap disapa Gus Ipul ini, ada sekitar 2.000 SMK dan hanya 40 persennya saja yang berakreditasi A.

"Kata kuncinya adalah pendidikan keterampilan. Yang kami andalkan adalah pendidikan SMK. Kita harus perbaiki kualitasnya," ungkap Gus Ipul.

Untuk lulusan SMA, pasangan ini terpikirkan konsep SMK mini untuk mendampingi lulusan-lulusan SMA.

Gus Ipul mengatakan, perlu pula untuk membangun infrastruktur internet sampai ke desa.

"Internet perlu hadir sampai ke desa. Masyarakat kami ajak memahami lebih baik lagi. Literasi digital penting. Dalam rangka memanfaatkan kesempatan yang ada, kami usung Seribu Dewi, Seribu Desa Wisata. Program ini mendorong anak muda di daerah wisata memanfaatkan kesempatan yang ada, bisa menciptakan lapangan kerja," tuturnya.

Puti menambahkan, mereka berkomitmen untuk tidak hanya mendorong para milenial menjadi tenaga kerja, tetapi juga harus punya jiwa kewirausahaan melalui sentra bisnis dan UMKM.

"Juga program anak muda yang kreatif dan yang terbuka menerima teknologi melalui program Mas Metal, Masyarakat Melek Digital. Kami harus memastikan internet dan teknologi terpasang di Jatim untuk anak-anak muda," tutur Puti.

Khofifah mendebat pernyataan Puti. Menurut perempuan yang terakhir menjabat sebagai Menteri Sosial itu mengatakan, melek digital bukan lagi masalah di Jawa Timur. Oleh karena itu, Khofifah mengatakan, dia dan Emil mengusung program Millenial Job Center.

"Saya keliling ke kampung-kampung, barangkali Mbak Puti harus turun lagi karena mereka sudah 4G. Cerita melek digital sudah selesai di Jatim. Maka kami masuk pada Millenial Job Center. Kami ingin menyampaikan di dunia mana pun ketika ingin devisa cepat didapat, sektor wisata jadi andalannya," tutur Khofifah.

"Dari SMK yang ada, terutama yang punya basis potensi yang bagus. Maka ada penguatan di perhotelan, kepariwisataan. Itu harus jadi fokus di dalamnya. Tidak sekadar SMK harus grade A. Kalau kami ingin bahwa SMK-SMK tertentu memiliki ruang untuk langsung diserap sebagai tenaga kerja, terutama pariwisata, IT dan perhotelan. Kami ingin memberikan prioritas dan beasiswa untuk SMK perhotelan dan pariwisata," tambahnya.

Emil menambahkan, program Millenial Job Center menjawab persoalan tentang kebutuhan akan lapangan kerja dan sumber daya manusia di Jawa Timur.

"Pendidikan tidak menjamin dapat kerja, apalagi yang tak sekolah. Millenial Job Center menjemput era digital. Fokusnya membangun jam terbang, kredibilitas, reputasi, mulai membangun start-up, inisiasi sampai networking dan juga modal seperti laptop di-support pemerintah," kata Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com