Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posisinya di Belakang Permukiman, Kali Surabaya Terancam Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Kompas.com - 22/03/2018, 19:43 WIB
Achmad Faizal,
Erwin Hutapea

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kualitas air sungai Kali Surabaya disebut relatif membaik, tetapi aksi pencemaran masih membayangi anak Sungai Brantas itu. Potensi pencemaran limbah domestik itu datang dari permukiman di sepanjang bantaran Kali Surabaya.

Direktur Konsorsium Lingkungan Hidup Imam Rochani memperkirakan, 95 persen permukiman di sepanjang Kali Surabaya masih membelakangi sungai.

"Ini berarti sungai masih dianggap sebagai tempat sampah oleh warga," kata Imam seusai Ruwatan Sungai Kali Surabaya, Kamis (22/3/2018).

Dia bersyukur karena belum lama ini ada 15 pemilik rumah di Kecamatan Karangpilang, Surabaya, yang dengan sukarela mengepras bagian belakang rumahnya untuk dibuat menghadap ke sungai.

"Di kawasan Kebraon kemarin juga ada 10 rumah," ucapnya.

Baca juga : Setelah Tumpeng Dipotong, Semoga Tak Ada Sampah di Kali Surabaya 

Limbah domestik yang mengancam Kali Surabaya, kata dia, bisa diantisipasi dengan mengoptimalkan instalasi pengolah air limbah (IPAL) komunal. 

Hingga 2012, sudah ada 98 IPAL di sepanjang bantaran sungai. Satu unit IPAL bisa digunakan untuk 40 rumah tangga.

"Tapi harus terus ditambah, karena setiap tahun jumlah permukiman di bantaran terus bertambah dari Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, hingga Surabaya," ujarnya.

Kualitas air Kali Surabaya sejak delapan tahun terakhir disebutnya terus membaik.

Indikasinya, banyak bermunculan beragam jenis ikan yang bisa dikonsumsi oleh warga. Di atas sungai juga mulai banyak diterbangi burung-burung.

Baca juga: Sungai Kali Surabaya Disebut Darurat Sampah Popok

Kompas TV Pakaian, dompet, dan ponsel korban ditemukan di sekitar jenazah, sedangkan sepeda motornya ditemukan di seberang jalan dari lokasi temuan jenazah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com