Salin Artikel

Posisinya di Belakang Permukiman, Kali Surabaya Terancam Jadi Tempat Pembuangan Sampah

SURABAYA, KOMPAS.com - Kualitas air sungai Kali Surabaya disebut relatif membaik, tetapi aksi pencemaran masih membayangi anak Sungai Brantas itu. Potensi pencemaran limbah domestik itu datang dari permukiman di sepanjang bantaran Kali Surabaya.

Direktur Konsorsium Lingkungan Hidup Imam Rochani memperkirakan, 95 persen permukiman di sepanjang Kali Surabaya masih membelakangi sungai.

"Ini berarti sungai masih dianggap sebagai tempat sampah oleh warga," kata Imam seusai Ruwatan Sungai Kali Surabaya, Kamis (22/3/2018).

Dia bersyukur karena belum lama ini ada 15 pemilik rumah di Kecamatan Karangpilang, Surabaya, yang dengan sukarela mengepras bagian belakang rumahnya untuk dibuat menghadap ke sungai.

"Di kawasan Kebraon kemarin juga ada 10 rumah," ucapnya.

Limbah domestik yang mengancam Kali Surabaya, kata dia, bisa diantisipasi dengan mengoptimalkan instalasi pengolah air limbah (IPAL) komunal. 

Hingga 2012, sudah ada 98 IPAL di sepanjang bantaran sungai. Satu unit IPAL bisa digunakan untuk 40 rumah tangga.

"Tapi harus terus ditambah, karena setiap tahun jumlah permukiman di bantaran terus bertambah dari Mojokerto, Sidoarjo, Gresik, hingga Surabaya," ujarnya.

Kualitas air Kali Surabaya sejak delapan tahun terakhir disebutnya terus membaik.

Indikasinya, banyak bermunculan beragam jenis ikan yang bisa dikonsumsi oleh warga. Di atas sungai juga mulai banyak diterbangi burung-burung.

https://regional.kompas.com/read/2018/03/22/19434891/posisinya-di-belakang-permukiman-kali-surabaya-terancam-jadi-tempat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke