Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rugikan Negara Ratusan Juta, Bea Cukai Karimun Amankan Baju Bekas

Kompas.com - 22/03/2018, 10:06 WIB
Hadi Maulana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - Kantor Bea Cukai Tipe Madya Pabean B Tanjungbalai Karimun, Kepualauan Riau (Kepri) mengamankan satu unit perahu pancung.

Perahu tersebut mengangkut ratusan botol minuman beralkohol (mikol) di perairan Kolong, Karimun, Kepulauan Riau, Senin (12/3/2018) malam.

Selang dua hari, petugas mengamankan KM Arifin Jaya yang mengangkut ratusan karung pakaian bekas asal Singapura di Perairan Puakang, Karimun, Kepulauan Riau, Rabu (14/3/2018).

Saat ini perahu pancung dan kapal KM Arifin Jaya berada di dermaga Kantor Bea Cukai Tipe Madya Pabeanan B Tanjungbalai Karimun untuk diperiksa.

(Baca juga : Dirjen Bea Cukai: Sabu 51,4 Kg Masuk Dilaporkan sebagai Impor Mesin )

Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Kantor Bea Cukai Tanjungbalai Karimun, Bagus Hariadi mengatakan, dari penindakan terhadap perahu pancung tanpa nama tersebut, petugas mengamankan ratusan minuman beralkohol.

Yakni 144 botol wishky golongan B merek Colombus, 95 (6 botol vodka merk Colombus, 120 botol MMEA golongan B merk Mc Donald, 60 botol MMEA golongan B merk Topi miring, dan 60 case MMEA golongan A merk Carlsberg). 

"Penyitaan mikol ini karena diduga melakukan pelanggaran terhadap UU RI No 39 Tahun 2007 tentang perubahan UU RI No 11 Tahun 1995 tentang Cukai, pasal 66 ayat 1 junto PP No 10 Tahun 2012 tentang Perlakuan Kepabeanan, Perpajakan dan Cukai," kata Bagus Hariadi melalui sambungan selulernya, Rabu (21/3/2018) malam.

Nilai barang diperkirakan sebesar Rp 13.080.000 dengan potensi kerugian negara sebesar Rp 7.920.000.

Mikol yang rencananya akan diedarkan di Tanjungbalai Karimun ini akan menimbulkan kerugian baik secara materill maupun immateril.

(Baca juga : Simpan Sabu dalam Bra, Wanita Asal Malaysia Diamankan Bea Cukai Nunukan )

"Peredaran barang ilegal akan mengganggu potensi penerimaan dari sektor cukai yang dibebaskan. Sedangkan secara immateriil, kerugian yang ditimbulkan antara lain berupa terganggunya moral dan kesehatan masyarakat serta terjadinya kerusakan lingkungan," jelas Bagus.

Sementara itu, dari KM Arifin Jaya, petugas mengamankan 505 karung berisi pakaian bekas. Penindakan dilakukan karena melanggar pasal 102 huruf a junto pasal 103 huruf d UU RI Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan UU No 17 Tahun 2006.

"Ratusan pakaian bekas ini berasal dari Singapura dan akan dipasarkan di Tanjungbalai Karimun," kata Bagus.

Bagus mengaku diamankannya pakaian bekas ini karena menimbulkan kerugian materil, mengganggu perindustrian tekstil dalam negeri.

"Kalau dampak lainnya yakni dapat mengganggu kesehatan masyarakat, karena ini merupakan pakaian bekas," jelas Bagus.

Selain mengamankan ratusan karung pakaian bekas bernilai Rp 101 juta tersebut, petugas mengamankan dua pelaku yakni nahkoda dan ABK KM Arifin Jaya. Kini, keduanya dititipkan di rutan untuk selanjutnya dilakukan pemeriksaan. 

Untuk mengantisipasi adanya barang berbahaya lainnya ataupun narkotika, petugas Kantor Bea Cukai Tanjungbalai Karimun meminta bantuan dari Unit K9 Kantor Bea Cukai Batam.

"Sifatnya untuk antisipasi, siapa tahu kapal ini juga mengangkut narkotika. Dan sejauh ini hasilnya nihil," tutupnya.

Kompas TV Badan Narkotika Nasional dan Direktorat Bea dan Cukai kementrian keuangan, merilis hasil pengungkapan jaringan narkotika internasional asal Taiwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com