Perbedaan
Batik Malaysia dan Indonesia sangat berbeda.
Dari sisi jenis kain, batik tulis Malaysia banyak dibuat di kain sutera, sedangkan di Indonesia kebanyakan memanfaatkan kain katun.
Ukuran kain batik juga berbeda.
Kain yang dibatik memiliki lebar 4 meter dan bisa dibikin 1 setel pakaian, misalnya baju sekaligus rok. Sementara di negeri ini rata-rata 1 kain batik ukurannya 2 meter.
Baca juga: Hari Batik, Seratusan Anak TK di Kendal Membatik di Atas Kertas
Cara melukisnya juga berbeda.
Pembatik Indonesia terkesan santai saat membatik, yakni sambil duduk, kainnya dipegang, dan sisi kain yang lain disampirkan pada gawang.
Sementara cara membatik di Malaysia, mereka melakukannya sambil berdiri.
Menurut Anis, cara yang berbeda ini terkait bahan malam.
Baca juga: Iriana Ajak Ratu Swedia Membatik
Di Indonesia, bahan baku malam dianggap kuat, kukuh, dan memiliki daya rekat bagus pada kain. Itulah mengapa cara mencanting keduanya berbeda.
“Budaya di sini mencanting sambil duduk, lebih pada santai. Kalau di sana berdiri karena kekangan malamnya berbeda,” kata Anis.
Sementara itu, Nurliza (22) mengatakan, pemakaian batik di Malaysia tidak semasif di Indonesia, apalagi Yogyakarta.
Baca juga: Belajar Membatik dan Menikmati Kuliner Cirebon, di Sini Tempatnya
Warga di Yogyakarta begitu bangga dengan batik sehingga cukup memukau ketika melihat segala usia memakainya saban hari.
"Kalau Malaysia pemakaiannya tidak banyak. Mereka hanya memakai batik di majelis yang besar. Di sini, batik begitu formal, semua orang pakai sampai anak sekolah juga," kata Nurliza.
Itulah mengapa, menurut mereka, belajar batik di Indonesia dianggap begitu tepat.