Jika anak tertuanya yang duduk di bangku SMP libur dan membantu bekerja, biasanya Maimunah akan mendapat upah lebih karena hasil mabentangnya juga banyak.
Sayangnya, pekerjaan mabentang tidak selalu ada setiap hari. Dalam seminggu, maimunah hanya kerja 4 hingga 5 hari saja.
“Satu tali upahnya 8.000 rupiah. Kalau saya sendiri berangkat jam 7 pagi sampai jam 4 sore paling hanya dapat 10 tali. Kalau dibantu anak-anak bisa dapat 15 tali,” katanya.
Baca juga : Perjuangan TKW Rabitah Cari Keadilan Setelah Ginjalnya Dicuri di Qatar
Meski hidup dengan serba kekurangan, Maimunah mengaku anak-anaknya harus tetap sekolah. Dari 6 anaknya, hanya 2 yang belum bersekolah karena masih di bawah umur, yakni Rifly (5) dan Fadlan (3). Sedangkan anak-anak Maimunah yang sudah bersekolah antara lain Nualan Akbar (13) , Ayu Prahman (11), Aisyah Rembu (10) dan Nadia Puji Rezky (7).
“Mereka harus sekolah, karena sekolah lah yang bisa mengubah nasib mereka,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.